Mohon tunggu...
Benediktus Satrio Rio
Benediktus Satrio Rio Mohon Tunggu... -

Ad Maiorem Dei Gloriam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tentang KLITIH di Yogya

12 Oktober 2014   16:49 Diperbarui: 4 April 2017   17:04 3232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14130820791525889792

Akhir-akhir ini, di kota Yogyakarta sudah sering terjadi tindak kriminal yang dilakukan oleh segerombolan anak-anak SMA yang sering kita dengar sebagai gerombolan klitih. Masalah antar kelompok geng sekolah adalah salah satu virus yang menyebabkan tindak kriminal tersebut termasuk kematian para pelajar di Jogja akhir-akhir ini. Hal ini sangat meresahkan warga Yogya karena banyak hal negatif yang mereka lakukan seperti vandalisme, perusakan lingkungan, fasilitas umum, kekerasan dengan melibatkan massa, dan  juga melakukan tindakan kriminal berat seperti pembunuhan. Massa abu-abu putih yang seharusnya indah justru berubah menjadi malapetaka bagi orang lain.

Klitih sendiri adalah kegiatan yang dilakukan segerombolan anak-anak SMA untuk mencari target (anak sekolah musuh) untuk dihajar, disiksa, bahkan sampai ada yang dibunuh. Sungguh tragis.. Klitih dapat terjadi pada saat kapanpun dan dimanapun tanpa pandang bulu.

Biasanya para pelaku klitih akan bertanya kepada korbannya seperti ini, "Cah ngendi kowe !! (Anak mana kamu)". Kalau sudah seperti itu bisa dipastikan itu adalah pelaku klitih. Jika memang sekolah kita adalah salah satu musuh mereka maka tamatlah sudah riwayat kita. Besar kemungkinan kita bisa dihajar atau bisa juga motor kita dirusak, seragam kita diambil. Bahkan kita bisa dipukuli sampai babak belur dan sampai ada yang dibunuh.

Untuk menghindari tindak kriminal klitih ini, saya membagikan beberapa tips agar anda dapat terhindar dari aksi anarkis ini,
1. JANGAN menggunakan atribut sekolah jika pulang sekolah seperti seragam,
2. JANGAN menempelkan stiker identitas sekolah tertentu di helm atau motor anda,
3. Simpanlah kartu pelajar kalian. Kalau bisa jangan sampai seseorang tahu dimana anda menyimpan Kartu Pelajar,
4. JANGAN ikut geng sekolah! Ini sangat beresiko. Jika anda ingin merasakan kekeluargaan tidak perlu ikut bergabung kedalam geng sekolah,
5. JANGAN kebanyakan nongkrong di depan sekolah atau di tempat para anggota geng sekolah kalian berkumpul,
6. JANGAN Pulang pada tengah malam karena itu sangat rawan terjadi,
8. Jika pulang sekolah, sebaiknya menggunakan baju bebas  namun jangan seragam sekolah,
9. Pakailah masker agar menutupi muka anda supaya tidak terlihat oleh sekolah musuh,
10.  Kenali sekolah musuh kalian. Karena mungkin saja anda dapat melewati jalan lain tanpa melewati sekolah musuh,
11. Jika ditanya, "Cah ngendi kowe?" (Anak mana kamu). Jawablah dengan sopan seperti, "Cah Gamping, mas" (Anak Gamping, mas),
12. Sembunyikan barang berharga kalian.

Dari beberapa kasus klitih yang sudah ada, besar harapan saya adanya tindakan dari jajaran aparat kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh sekolah terkait kepada para anak didiknya serta peran dari orangtua siswa untuk melakukan hal-hal seperti,

1. Razia senjata tajam dan senjata lain pada anak sekolah atau kendaraan,
2. Patroli keliling rutin,
3. Adanya kerjasama dengan masyarakat dan pihak keamanan lainnya,
4. Penyuluhan / edukasi serta pembinaan kesekolah tentang tindak kriminal,
5. Tindakan inovatif dari pihak aparat, seperti menyamar menjadi pelajar atau alumnus. Dengan begitu aparat dapat langsung menangkap pelaku saat sedang melakukan tindakan kriminal tersebut,
6. Melakukan pengusutan dan investigasi secara mendalam tentang kegiatan kriminal tersebut,
7. Penjagaan disetiap sudut kota dan daerah rawan kejahatan selama 24 jam. Bila perlu diadakan kerjasama dengan pihak militer untuk menjaga keamanan seluruh kota Yogyakarta.

Saya dan segenap warga daerah istimewa Yogyakarta berharap tindakan tegas dari jajaran aparat kepolisian Yogyakarta, demi keamanan dan kenyamanan seluruh warga daerah istimewa Yogyakarta, terima kasih,

Semoga info ini bermanfaat bagi kalian para pembaca. Terima kasih sudah mampir dan membaca artikel ini. Salam Damai.

*Diolah dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun