Mohon tunggu...
Rio winanda
Rio winanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hay saya Rio winanda ilmu komunikasi

Saya Rio winanda fakultas ilmu komunikasi Universitas muhammadiyah Riau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila

19 April 2021   12:17 Diperbarui: 19 April 2021   12:19 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pencetusan Pancasila diawali dengan pemberian janji kemerdekaan dari Jepang untuk bangsa Indonesia. Saat itu, Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Koiso membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 7 September 1944.

Badan tersebut dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki segala hal yang berkaitan dengan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mancode -- Pemerintah telah menetapkan bahwa pada 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 2016, peringatan Hari Lahir Pancasila juga telah ditetapkan sebagai hari libur nasional. Lalu, tahukah kamu sejarahnya Hari Lahir Pancasila?

Pencetusan Pancasila diawali dengan pemberian janji kemerdekaan dari Jepang untuk bangsa Indonesia. Saat itu, Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Koiso membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 7 September 1944.

Badan tersebut dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki segala hal yang berkaitan dengan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada 29 Mei -- 1 Juni 1945 dengan tujuan merumuskan falsafah negara Indonesia. Selama empat hari, para tokoh perumus Pancasila yang terdiri dari Ir Soekarno, M. Hatta, Soepomo, Mohammad Yamin, dan K.H Abdul Wachid Hasyim merumuskan 5 asas untuk negara Indonesia.

Pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan 5 asas Indonesia yang ia sebut Pancasila. Lima asas yang disampaikan Soekarno yakni, kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau perikemanusiaan, persatuan dan kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa.

Pidato itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI. Selanjutnya, BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut.

Kemudian, dibentuklah Panitia Sembilan terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Soekarno pada 1 Juni 1945 dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Saya Rio winanda sebagai penulis berterimakasih buat seluruh masyarakat Indonesia yang telah manjadi kan Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup yang baik, tetap saling menghargai untuk mencapai persatuan dan kesatuan Indonesia.
Terimakasih kepada bapak
Ilham Hudi S,pd,d.,M,pd,d
 selaku dosen pengampu saya yang telah membimbing dalam penulisan artikel ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun