Mohon tunggu...
Riny Mariahni Saragih
Riny Mariahni Saragih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Universitas Katolik Santo thomas Medan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Revolusi SDM: Akankah Manusia Tergantikan oleh AI?

30 Januari 2025   11:50 Diperbarui: 30 Januari 2025   11:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Kecerdasan buatan (AI) tengah merombak berbagai sektor, termasuk dunia kerja. Pertanyaan yang muncul adalah: akankah manusia tergantikan oleh AI? Jawabannya kompleks, bukan sekadar ya atau tidak. Revolusi SDM saat ini lebih tepat digambarkan sebagai transformasi, di mana manusia dan AI berkolaborasi, bukan saling menggantikan.
Ancaman dan Peluang:
AI memang menghadirkan ancaman bagi beberapa pekerjaan yang bersifat repetitif dan rutin. Otomatisasi melalui AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sehingga beberapa peran manusia mungkin menjadi usang. Namun, AI juga membuka peluang baru. Munculnya pekerjaan-peran baru yang membutuhkan keahlian dalam pengembangan, pemeliharaan, dan pengelolaan AI. Peran manusia dalam mengawasi, mengontrol, dan memastikan etika penggunaan AI juga sangat penting.
Peran SDM yang Bertransformasi:
Departemen SDM memiliki peran krusial dalam menghadapi revolusi ini. Pertama, SDM harus mengidentifikasi pekerjaan yang berisiko terotomatisasi dan merencanakan strategi untuk mengembangkan keterampilan karyawan. Pelatihan dan pengembangan berkelanjutan menjadi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan karyawan agar tetap relevan di era AI.
Kedua, SDM harus berperan dalam merekrut dan mengembangkan talenta baru yang memiliki keahlian dalam bidang AI. Perusahaan perlu mencari individu yang mampu berkolaborasi dengan AI, bukan hanya mengoperasikannya.
Ketiga, SDM perlu membangun budaya kerja yang adaptif dan inklusif. Budaya kerja yang mendukung pembelajaran berkelanjutan dan kolaborasi antara manusia dan AI akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi transformasi ini.
Kolaborasi, Bukan Penggantian:
Alih-alih menggantikan manusia, AI lebih tepat dilihat sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan manusia. AI dapat membantu karyawan melakukan tugas-tugas yang membosankan dan repetitif, sehingga mereka dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan kreatif. Kolaborasi antara manusia dan AI akan menghasilkan sinergi yang luar biasa.
Kesimpulan:
Revolusi SDM yang digerakkan oleh AI bukanlah ancaman yang harus ditakuti, melainkan peluang yang harus dimaksimalkan. Dengan strategi yang tepat, departemen SDM dapat memimpin perusahaan dalam menghadapi transformasi ini dan memastikan bahwa manusia tetap menjadi aset terpenting dalam organisasi. Peran SDM bergeser dari pengelolaan sumber daya manusia semata menjadi pengelolaan talenta dan pengembangan kapabilitas manusia agar mampu berkolaborasi dengan teknologi AI.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun