Mohon tunggu...
Rinto Namang
Rinto Namang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menyukai rujak dan gado-gado

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Su Tinggal di Hati Orang NTT

9 Desember 2023   06:54 Diperbarui: 9 Desember 2023   06:59 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: akun X Presiden Joko Widodo

 , (jika kamu ingin dicintai, cintailah) barangkali frasa Latin ini yang tepat untuk menggambarkan relasi orang NTT dengan presiden Joko Widodo. Jokowi mengaku ia selalu berkunjung karena jatuh cinta pada NTT. 

"Saya sudah 10 kali ke NTT, karena cinta dengan NTT, " ujar Jokowi pada 2019 silam dalam peresmian Bendungan Rotiklot, Kabupaten Beli, NTT. Maka, berkunjung di sini harus dimaknai sebagai "pulang" ke rumah yang berbeda dari mereka yang sekedar mampir sebentar minum kopi lalu kembali ke tempat asal. 

Entah, sering pulang yang menyebabkan ia jatuh cinta--seperti --ataukah karena ia begitu mencintai orang NTT makanya ia sering pulang ke NTT. Bisa jadi keduanya benar. Tapi yang jelas, relasi yang didasarkan pada cinta akan berbuah kasih dan itu dirasakan. Orang kalau sudah cinta, gunung tinggi seperti bagaimana pun tetap akan didaki. 

Beberapa waktu lalu presiden Jokowi menghabiskan tiga hari di NTT; bermalam di Labuan Bajo setelah bermain bola bersama masyarakat, mengunjungi Nagekeo, lalu ke Kupang meresmikan Katedral Keuskupan Agung Kupang dan Rumah Sakit Umum Pusat Brigjen TNI (Purn) Ben Mboy. Ini tentu waktu yang lama untuk kunjungan seorang kepala Negara di provinsi kepulauan yang dihuni oleh kurang lebih 5, 4 juta penduduk. 

Terhitung sejak 2014, Jokowi telah pulang ke NTT kurang lebih sebanyak 15 kali. Paling banyak di banding presiden-presiden yang pernah menjabat di Republik. Jokowi datang ke NTT mulai dari agenda peresmian Bendungan di Timor dan Flores, memimpin upacara harla Pancasila di Ende, hingga meresmikan Gereja dan Taman Kota. 

Dari semua kehadirannya itu, yang paling berkesan bagi saya, dan di kebanyakan hati orang NTT, adalah yang terakhir ini. Sekurang-kurangnya ada dua hal yang berkesan bagi saya. Pertama, bermain bola sambil hujan-hujanan bersama masyarakat. Setelah mendarat di Labuan Bajo, Jokowi langsung bertukar pakaian olahraga dan bermain bola dengan masyarakat yang sudah menanti kehadirannya. 

Kondisi Labuan Bajo hari itu sedang gerimis. Sebetulnya, Jokowi bisa memilih beristirahat di hotel ketimbang berhujanan, tetapi dia memilih untuk bermain bola sambil hujan-hujanan dengan masyarakat yang begitu antusias. Selepas olahraga bersama, masih dengan kostum bola bernomor punggung 22, Jokowi menari Ja'i bersama dengan mama-mama di lapangan. Semua orang bersukacita. 

Terus terang, ketika melihat video-video pendek di medsos yang viral, saya melihat ekspresi kegembiraan yang tidak dibuat-buat alias orisinil, jauh dari kesan pencitraan. Semuanya bergerak luwes dengan senyum sumringah yang luar biasa meski ada Paspampres di mana-mana untuk memastikan keamanan orang nomor satu itu. 

Ketika melihat video tersebut, saya jadi ingat masa kecil dulu ketika kami bermain bola sambil hujan-hujanan. Main bola hujan-hujan itu membuat hati gembira, seketika semua beban hilang, yang ada hanyalah kegembiraan dan tertawa ria. Jokowi bermain bola sambil hujan-hujanan, tetapi ada jutaan orang NTT yang ikut mengenang masa kecil yang penuh kegembiraan. 

Teman saya, anak Ende, waktu lihat video Jokowi bermain bola, dia bilang begini:  "Ndoe Jokowi jago kasih nyaman e ngero... " Ini bukan soal Jokowi yang jago gocek bola di lapangan, tapi soal seni dia bikin nyaman orang NTT untuk selalu mencintai dia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun