[caption id="attachment_326059" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/ Admin (Kompas.com)"][/caption]
Sudah hampir seminggu ini boru ku (putri pertama) tidak diijinkan oleh istriku keluar rumah untuk bermain dengan teman-temannya. Berhubung saat itu anak tetangga kiri dan kanan sudah terkena flu yang berasal dari Singapura itu.
3 malam yang lalu tepatnya tanggal 28 februari, tiba-tiba saja seorang dari tetangga datang tergopoh-gopoh ke rumah bersama istri dan anak balitanya.
“bang!!! Tolong pinjam duitnya RP XXX buat pegangan, soalnya anak saya lagi demam, mau dibawa ke dokter” pinta tetanggaku.
Aku Sedikit tersentak sambil memandang istriku karena tidak tahu harus berbuat apa sementara saat itu aku belum gajian. Kulihat istriku masuk ke kamar dan terburu-buru juga keluar dan memberikan uang yang diminta tetanggaku itu.
“niiih pake aja dulu maz!! Sudah buruan pergi..keburu dokter praktek anak tutup… Mumpung masih jam 8” sela istriku sambil memberikan uang.
“hmmm kemaren aja katanya gak ada duit” sindirku sambil duduk di tikar setelah menyaksikan tetangga pergi.
“yeee itu mah duit tukang gas, kasihan sudah 2 hari kata istrinya, anaknya demam belum turun-turun, takutnya flu singapura nanti” jawab istriku.
Namun 2 hari berikutnya setelah sampai di rumah dari pulang kerja istriku tergopoh-gopoh memintaku agar segera ke dokter anak, karena seharian putriku juga demam, sudah dikasih 3X minum obat penurun panas namun panasnya semakin tinggi. Setelah tiba di dokter anak, syukurlah anak kami ternyata Cuma kena radang, mungkin karena pergantian cuaca atau apalah aku juga kurang tahu. Oleh dokter dimasukkan prolis (lupa namanya) ke anus dan diberi antibiotik.
Oleh dokter juga kami tahu tentang flu singapura itu.
Flu Singapura biasanya melanda balita. Namun, pada sedikit kasus ada anak-anak 6 hingga 10 tahun terkena virus ini juga orang dewasa. Penyakit ini menyerang anak berusia 2 minggu hingga 5 tahun saja. Anak-anak di atas 5 tahun dan dewasa terkena virus ini, jika daya tahan tubuh mereka tengah turun drastis.
Seorang anak terkena flu Singapura ditandai dengan demam tinggi 38 hingga 40 derajat Celsius serta bintik-bintik merah di sekitar kaki, tangan, dan mulut anak. Bintik merah ini ada dua jenis, seperti cacar air. Untuk penyakit flu singapura belum ditemukan obat khusus yang bisa membasmi virus ini.
Penyakit ini akan sembuh sendiri, tanpa diobati sekalipun. Pemberian obat dilakukan untuk meringankan rasa sakit dari anak, seperti sulit menelan dan mempercepat proses pengeringan pada bentol-bentol merah seperti cacar. Obat yang paling ampuh adalah istirahat total. Namun, jika kondisi kesehatan anak terus turun dan anak tidak mau makan, maka wajib dibawa ke dokter.
Penangannya oleh dokter seperti berikut :
1.Tetap harus mandi walaupun tubuh penuh bentolah, Cuma Mandinya pakai lactacyd baby / dettol.. agar membantu mempercepat penyembuhan bekas bintil2 yg pecah dan agak berair itu.
2.Gusi bengkak + sariawan di seluruh mulut (itu karna panas dalam yg tinggi banget) sikat gigi..pastinya sakit banget..sampe jerit2, so…pake obat kumur yg aman+herbal (namanya kalo ngak salah Aluclair..coba Tanya di apotik ya)
3.Makanannya yg lembut2 aja dulu..karna sekitar mulut sedang sakit..kasian kalo si kecil makan yg agak keras..mereka pastinya nangis/jerit2 ngak mau makan.
4. Perbanyak istirahat dan minum vitamin seperti madu, sari kurma atau air kelapa hijau untuk menetralisir.
5. Terakhir.. kalau buat aku sih sebenarnya ini gak terakhir tp yg pertama…berdoalah agar kalaupun virus ini sudah kena minta pada Tuhan agar virusnya tidak menyebar dan segera keok jika anda sudah melakukan tips-tips diatas.
Sudah gitu saja yang aku dapat dari dokter, kalau kebanyakan takutnya waktu makin lama dan biayanya makin mahal sementara di belakang antrian masih panjang. Mogalah virus ini secepatnya pergi dari komplekku. Mohon dukungannya kompasianers …:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H