Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menunggu 4 November, NKRI Harga Mati

3 November 2016   02:11 Diperbarui: 3 November 2016   02:31 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sungguh baik tindakan pemimpin bangsa kita, terkhusus buat Pak Jokowi yang dengan cekatan untuk melakukan pendekatan kepada para pemimpin ulama baik dari NU maupun Muhammadiyah serta MUI. Supaya bisa menyejukkan suasana yang lagi hangat-hangatnya. Bahkan pak Presiden kita ini juga mengunjungi  Ketum Gerindra, Bapak Prabowo, untuk membahas tentang isu-isu nasional yang berkembang saat ini, tak terkecuali juga pembahasan tentang demo di tanggal 4 November ini.

Beruntung juga buat Mata Nadjwa yang telah menayangkan tentang kondisi kekinian dari bangsa kita. Dengan tema Menjaga Bhinneka. Menghadirkan orang-orang yang kompeten dibidangnya. Mulai dari Menteri Agama, Mewakili NU dan Muhammadiyah, serta panglima keamanan kita yaitu dari Kepolisian dan TNI. Untuk bisa mengetahui pandangan-pandangan beliau terhadap kasus yang menimpa calon Petahana Gubernur DKI Jakarta. Penting untuk menyaksikan ini, sebab  masyarakat Indonesia perlu tahu pandangan-pandangan yang benar dan proporsional dalam menanggapi adanya kasus penistaan agama.

Pendapat Panglima TNI kita, telah mengingatkan, bahwa bangsa ini memikili DNA pejuang yang tidak kenal rasa takut. Dan itu terbukti sejak Indonesia bisa meraih kemerdekaan dengan menggunakan alat tempur seadanya, seperti  bambu runcing. Jadi beliau menghimbau supaya masyarakat jangan takut untuk tidak beraktivitas di tanggal tersebut. Tetap bekerja seperti biasa, dan melakukan kegiatan ekonomi seperti biasa juga.

Demo besar-besaran yang akan terjadi ditanggal 4 November ini, juga telah membuat Bapak Presiden keenam kita, SBY, angkat bicara juga tentang hal ini. Juga beliau sekalian mengklarifikasi berbagai isu yang sedang menerpa dirinya. Banyak hal yang terjadi dalam menjelang hari Jumat besok.

Dikabarkan melalui media-media sosial bahwa sudah berangkat ribuan orang baik dari Sumatera maupun Jawa. Untuk ikut terlibat dalam aksi 4 November ini. Bahkan menurut Tempo online, 5 daerah di Sumatera utara, https://nasional.tempo.co/read/news/2016/11/02/058817160/5-daerah-di-sumatera-utara-juga-demo-anti-ahok,  juga akan ikut dalam aksi tersebut.Meskipun tidak berangkat ke Jakarta. Mereka hanya akan melaksanakan aksinya di daerah saja. Mulai dari daerah Medan, Tebing Tinggi, Deli Serdang, Asahan dan Kota Padang Sidempuan.

Sedangkan Kota Bantul, membatalkan kedatangan mereka nantinya ditanggal 4 November tersebut, dan hanya akan melakukan doa bersama di Bantul.

Betulkah akan sebegitu massifnya demo yang akan terjadi di NKRI kita ini. Ketika saya ngobrol-ngobrol dengan teman yang dari Medan, dikatakan bahwa mereka didatangi oleh sejumlah oknum-oknum untuk mencari dimana kampung-kampung yang mayoritas masyarakatnya muslim. Oknum-oknum tersebut menyebar kemana-mana untuk bisa menyebarkan lebih lagi isu-isu tentang adanya penistaan agama. Supaya semakin banyak orang Medan yang akan ikut terlibat dalam aksi 4 November mendatang. Bisakah warga Medan akan terprovokasi tentang pemberitaan tersebut. Semuanya akan dijawab nantinya ditanggal 4 November mendatang.

NKRI adalah harga mati bagi bangsa kita. Usaha-usaha untuk membuat kekacauan dan keributan di tanah air kita tidaklah bisa ditolerir oleh aparat bangsa kita maupun kita sendiri. Kita tidak mau terjadi yang namanya perpecahan bagi bangsa kita. Bangsa kita adalah bangsa yang majemuk dan terdiri dari banyak suku, agama dan ras. Jadi usaha-usaha dengan menggunakan Isu Sara dalam proses Pilkada di bangsa kita ini, seharusnya sudah tidak jamannya lagi dan harus segera ditinggalkan.

Jadi akan banyak pihak yang menunggang dalam aksi 4 November mendatang. Kita harus menolak dan melawan aksi-aksi dibalik dari rencana 4 November ini. Sebuah hastag #penjarakanahok terus dikembangkan secara massif oleh pihak-pihak tertentu. Kita ini Negara hukum, dan hukum sedang berlangsung juga kok. Polisi tidak diam dalam menangani kasus ini, bahkan sudah diumumkan oleh Bapak Kapolri kita sendiri dalam acara Mata Nadjwa, bahwa besok, Kamis, akan melayangkan surat pemanggilan kepada Bapak Basuki. Dan Senin, 7 November akan dijadwalkan untuk hadir di Bareskrim, untuk dimintai keterangan dari beliau.

Salut kepada bapak Kapolri kita, dengan melanggar keputusan kapolri dalam Perkap no 14 tahun 2012 yang sudah dibuat oleh Bapak Kapolri sebelumnya. Salut atas keberaniannya, meskipun itu akan membawa dampak-dampak negative lainnya. Jika kasus pak Ahok ini diproses dalam kepolisian, maka tidak akan menutup kemungkinan, banyak calon-calon kepala daerah lainnya juga akan gampang untuk dijatuhkan dengan membuat laporan kepolisian,sehingga membatalkan proses calon kepala daerah tersebut secara hukum. Tapi berharap tindakan kepolisian juga harus memberikan ruang keadilan bagi seluruh aspek masyarakat Indonesia. Untuk tidak takut terhadap tekanan-tekanan massif dari orang-orang banyak. Namun hukum kita bisa berdaulat di Negara tercinta kita ini.

Banyak orang yang beranggapan bahwa pak Ahok ini, kebal hukum, dan tidak bisa disentuh. Tapi pada kenyataanya tidak. Beliau, tanpa diminta oleh Bareskrim, langsung datang kesana untuk mengklarifikasi atas dugaan terhadap dirinya. Bahkan beliau menyatakan dengan tegas, bahwa beliau adalah warga Negara yang taat hukum. Bahkan Masyarakatpun diminta untuk melihat secara langsung bagaimana proses BAPnya dikepolisian sekarang. Tanpa ada niat untuk menutup-nutupinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun