Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengajarkan Ketangguhan Lewat Olah Tubuh kepada Anak

9 Oktober 2024   16:02 Diperbarui: 9 Oktober 2024   16:42 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase dok Pribadi (aku dan anakku) 

Generasi sekarang penting untuk mendapatkan pelatihan tentang ketangguhan. Mengapa penting? Karena, situasi ke depan selain sulit diprediksi, ada banyak kebingungan yang akan mereka hadapi karena tidak siap menerima informasi yang jauh begitu masif dan jauh begitu membingungkan. Sehingga ketika kita sebagai orang tua sejak dini menolong mereka untuk bisa tangguh melewati masa-masa itu, mereka akan siap dan akan mampu untuk bisa melewati atau menghadapi berbagai tantangan tersebut.

Kali ini di usiaku yang sudah masuk ke-40 tahun, tentu tak mudah untuk melatih mereka. Sebagai orang tua di tengah-tengah kesibukan urusan kantor,  harus meluangkan waktu bagi mereka baik ketika pagi dan siang untuk antar dan jemput ke sekolah. Tugas untuk urusan belajar, saya dan istri selalu berbagi peran untuk mendampingi mereka.

Kini saya dan anak-anak punya program untuk menolong kapasitas mereka satu per satu. Bersyukur Tuhan menganugerahkan tiga orang anak yang hebat. Dua putra dan satu putri sebagai anak pertama. Masing-masing punya keunikan dan kekhasan mereka. Tentu sebagai orang tua, harus mulai merancang sebuah program yang bisa menolong mengembangkan keunikan dari masing-masing mereka.

Yakni program olah tubuh dengan cara selama kurang lebih dua jam mengeksplorasi sekitar lingkungan rumah dengan berjalan kaki, semi berlari dan bersepeda. Saya yang ambil posisi berjalan dan semi berlari, sementara anak-anakku bersepeda. Karena sepeda baru tersedia satu, sehingga ambil waktu bergantian hari dari anak kesatu mulai, kemudian menyusul ke anak kedua. Sementara anak ke tigaku masih balita, jadi dia belum saya ikutkan dalam program ini.

Kemarin, Selasa sore, rute yang kami ambil melewati satu gunung yang ada di desa kami. Dimana gunung ini menjadi pembatas desa kami dengan desa tetangga. Mulanya ambil rute yang jalan besar yang merupakan jalan desa kemudian kembali ke rumah dengan melewati rute dengan sedikit mendaki gunung dan melewati hutan.

Anakku yang awalnya takut melewati rute yang tidak biasa tersebut karena melewati hutan, tetapi ketika sudah mulai melihat sebuah rumah di tengah hutan hatinya mulai lega. Ditambah ada diriku di samping sebagai Ayah dan Bapak melewati rute dan tantangan itu, tentu keberanian dan ketangguhan mereka sudah mulai terbentuk.

Melewati hal-hal yang tak biasa, medan yang mendaki, kadang menurun, melewati hutan, dan jalan-jalan desa yang sempit sebagai media yang tepat untuk membuat mereka semakin tangguh. Ditambah diriku ada di samping mereka melewati proses ini, tentu menimbulkan rasa aman yang semakin mendorong untuk berhasil melewati satu rute ke rute yang lain.

Dampaknya yang dirasakan juga, di samping olah tubuh, ada waktu intens yang tercipta antara diriku dan anakku. Tercipta pembicaraan-pembicaraan yang baik, dan pertanyaan-pertanyaan yang terlintas dalam pikiran mereka yang bisa kujawab sambil menikmati medan-medan tersebut.

Hingga akhirnya sampai ke rumah, tak terasa waktu dua jam berlalu dan jarak yang  ditempuh dalam mengelilingi sebuah gunung dekat desa tersebut mencapai 9 km. Dari jam 4 sore berangkat dari rumah usai kerja dari kantor dan tiba di rumah di jam 6 sore, tepat sebelum matahari meninggalkan sinarnya.

Disamping itu, tentu dampaknya juga bagi diriku. Yang kian tangguh dalam berolah raga. Bisa mengeluarkan keringat, dan ketika berjalan jauh tidak gampang lelah. Karena otot-ototku sudah mulai terbiasa untuk berjalan dan berlari jauh.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun