Kembali hampir vakum kembali di dalam dunia menulis. Terakhir ketika mengecek akun kompasiana ku, tulisan terakhirku tertanggal di akhir November tahun lalu. Itu berarti sudah sekitar dua bulan tidak pernah lagi mulai menulis.
Padahal tulisan terakhirku tentang mimpi untuk membangun para penulis baru khususnya dari Sumatera Utara dimana komunitas penulis kompasiana yakni Komed atau Kompasianer Medan ada disana. Mimpi itu akan kosong jika kami sendiri yang boleh dibilang cukup lama di dalam dunia menulis tidak lagi menulis seperti biasanya.
Artinya tidak mengeluarkan karya-karya tulisan hasil dari buah pikiran kita. Sebab seorang penulis hanyalah dikenal dari tulisannya. Percuma dibilang seorang penulis tapi update tulisan terakhirnya sebulan yang lalu, atau setahun yang lalu.
Kegelisahan itu kerap muncul dalam hatiku, pasalnya awalnya kehilangan laptop setahun yang lalu persis membuat daya menulisku berkurang drastis. Sebab menulis lewat gadget atau Hp jauh dan tidak senyaman disaat sedang menulis lewat laptop atau  notebook. Persoalan tersebut sebenarnya nyaris bisa kuatasi karena mencoba membiasakan diri untuk bisa berkarya dan menulis lewat HP.
Dan kini setelah berupaya membeli laptop yang baru meskipun kondisi barangnya bukan lah barang yang baru alias second, nyaris juga tulisanku tidak pernah lagi muncul baik di Kompasiana atau bertebaran di media sosialku.
Melihat tanggal yang sudah ada di awal bulan Februari tahun 2022, itu artinya tinggal sebelas bulan tersisa di tahun 2022 ini, masak tidak mencoba memecahkan telur karya tulisan tersebut? Sehingga benarlah daya untuk memulai itulah yang sebenarnya sulit.
Mencoba memulai kembali menulis itu sulit. Sebab sudah terlena dengan kebiasaan-kebiasaan atau aktivitas kita selama ini. Ditambah lagi otot-otot menulisku yang kini sudah pada kaku perlu pelemasan kembali dan latihan kembali untuk bisa melenturkan tiap-tiap sendii otot yang kaku.
Setelah itu mencoba merawat daya menulis tersebut kembali. Dengan penyiapan waktu dan disiplin setiap hari. Artinya tidak boleh terlewat sehari tanpa adanya sebuah tulisan. Buah karya apapun itu yang terlintas di kepala akan segera hilang jika tidak pernah dituliskan.
Padahal dengan menulis justru kita sekarang sedang menciptakan sebuah keabadian. Dimana tulisan kita tentu akan melewati masa usia kita di dunia ini. Dan akan tetap ada dan bisa dibaca oleh orang-orang setelah kita.
Merawat daya ulang ini penting untuk terus dan terus dilakukan. Sebab sekali sudah terlena dengan kebiasaan tanpa menulis tentu membangkitkan spirit atau semangat yang sama seperti awalnya lagi tentulah sulit.