Sewaktu masih kecil dulu boleh dibilang saya agak cemburu kepada teman-teman saya yang selalu diceritain orang tua mereka setiap malam sebelum tidur.Â
Kecemburuan tersebut muncul karena mungkin membandingkan orang tuaku dengan orang tua teman ku ini. Sering bertanya kenapa orang tuaku ini sangat jarang mengajak saya bercerita?
Yah awalnya memang tidak mengerti mengapa orang tuaku sangat jarang bercerita saat anak-anak mereka lagi akan mau tidur? Tapi setelah bertambah nya usiaku akhirnya mengetahui hal-hal yang membuat mereka mengapa begitu?Â
Faktor yang paling besar tentu nya lebih kepada pengalaman mereka juga bersama dengan orang tua mereka, yakni Kakek atau nenekku yang memang juga tidak melakukan hal yang sama.
Ditambah lagi anak-anak yang dilahirkan di jaman kakekku tentu beda dengan jaman para milenial yang sekarang. Dulu prinsipnya, 'banyak anak banyak rejeki'. Alhasil di generasi kakekku punya anak 8 orang dan orang tua ku paling kecil.Â
Begitu juga kakek dari mamaku punya anak delapan orang juga. Artinya dengan banyaknya anak yang dilahirkan tentu perhatian orang tua juga akan jauh berkurang.Â
Belum lagi mengurus pekerjaan mereka.
Kembali ke topik yang saya bahas.Dengan faktor rasa cemburu yang masih ku ingat sampai sekarang, tentu rasa perhatian dari kami sebagai orang tua tak ingin mengulang kisahku kepada anak-anak ku.
Ternyata keuntungannya akan sangat banyak sekali jika kita sebagai orang tua mau memanfaatkan waktu-waktu yang sangat berharga tersebut bersama dengan anak-anak kita. Dan waktu yang paling tepat itu disaat mereka akan tidur di malam harinya.
Aktivitas yang sangat banyak bagi anak-anak kita, mulai dari aktivitas di sekolah, bermain, dan belajar di rumah, tentu perhatian kita kepada mereka kurang.Â
Ditambah lagi kesibukan kita sebagai orang tua di dalam pekerjaan tentu akan sangat mengurangi kualitas waktu bersama dengan anak-anak kita.
Sebagai cara untuk mengembalikan waktu yang berharga atau quality time tersebut tentu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan bercerita kepada mereka di setiap malamnya.
Diriku sendiri di dalam melakukannya kepada anak-anak ku sudah kulakukan sejak tiga tahun yang lalu. Artinya ketika anakku yang pertama sudah tiga tahun lebih usianya dan yang kedua sudah mau dua tahun.
Kulihat perkembangan mereka jauh lebih baik yakni pertama kafasihan mereka di dalam bercakap-cakap. Pertumbuhan komunikasi mereka jauh lebih cepat sebab daya ingat mereka terhadap kata-kata yang kita ucapkan di saat cerita tentu sedikit atau banyak akan menempel di pikiran mereka.
Keuntungan kedua, keeratan hubungan kami sebagai orang tua kepada mereka jauh lebih kuat. Disamping itu waktu-waktu bercerita bersama dengan mereka di setiap malamnya menjadi waktu yang ditunggu-tunggu.
Ketiga, cerita-cerita yang saya ceritakan kepada mereka yakni tentang cerita Nabi-nabi dan para Rasulnya Tuhan, sedikit atau banyak pengetahuan mereka tentang hal-hal spiritualitas akan jauh lebih berkembang.Â
Artinya kerohanian mereka akan sangat baik karena ditopang oleh pengetahuan tentang pengalaman-pengalaman Ilahi yang ditunjukkan oleh para Nabi atau para Rasul tersebut.
Keempat, tentu perkembangan karakter maupun kognitif mereka juga akan semakin lebih baik disamping penambahan kecerdasan spiritual mereka. Sebab disaat-saat kita bercerita ada banyak aspek yang dilibatkan, mulai dari pikiran, perasaan dan kehendak mereka menjadi satu di dalam momen-momen tersebut.
Oleh karena itu jika sudah kita lihat ada banyak keuntungan yang akan di dapatkan oleh anak kita maupun kita sendiri kenapa kita tidak mau menginvestasikan waktu-waktu yang berharga tersebut kepada mereka?Â
Mari kita sebagai orang tua bersama-sama bergerak menolong pertumbuhan maksimal anak-anak kita demi Indonesia emas yang sebentar lagi kita lalui bersama. Cukup dengan meluangkan waktu bercerita kepada mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H