China memang sepenuhnya belum merdeka terhadap virus covid 19 ini. Tapi mereka betul-betul menjaga tentang pentingnya untuk menjalankan sosial distancing atau jaga jarak antara satu dengan yang lain. Disamping memang pemerintahnya boleh dibilang sangat ketat untut urusan lockdown untuk beberapa wilayah tertentu, tapi dibarengi juga dengan masyarakatnya yang mau belajar dari pengalaman buruk masa lalu.
Dan akhir-akhir ini, China sudah melakukan banyak kelonggaran, baik dari dunia industri, bahkan untuk urusan sekolah. Dimana anak-anak di China sekarang sudah boleh beraktivitas kembali untuk bersekolah. Tapi tetap menjaga supaya tidak terjadi lagi untuk gelombang covid kedua.
Tapi bagaimanakah dengan situasi dunia saat ini? Setelah badai berlalu di China, kini dunia sudah diambang ketakutan. Dan bagaimana virus ini, update dari Worldmeter per hari ini (27/4) telah menginfeksi hingga kurang lebih sekitar 3 juta orang terkonfirmasi. Kasus yang aktif hingga kini sekitar 1,9 juta orang, dikurangi yang sembuh sudah mencapai hampir 900 ribu orang, sementara yang mennggal sekitar 200 ribu orang.
China awalnya memimpin dalam hal jumlah. Tapi 9 negara-negara ini sudah melampui angka total kasus yang aktif di China. Yang masih tetap bertengger di angka 80 ribuan orang saja, Dengan kasus yang aktif hanya 700 orang saja. Sementara negara-negara seperti Amerika yang kini angkanya mencapai hampir satu juta orang, terus menunjukkan angka pertambahan yang sulit terbendung.
Kemudian negara-negara lainnya yang kini masuk dan sudah melampui China. Seperti Spanyol,Italia, Francis, Jerman, Inggris, Turki, Iran dan terakhir ada Rusia. Terus menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam pertambahan kasus aktifnya.
Sehingga berkaca kepada negara kita, yang meskipun awalnya kita berada di zona terbanyak se Asia Tenggara, kini kita ada di bawah Singapura. Dengan pertambahan yang terbilang konsisten di tanah air kita yakni sekitar 200an hingga 400 an orang perhari.
Harapan kita, pertambahan ini bisa semakin ditekan dan angkanya bisa semakin menurun. Supaya kita bisa terus optimis dalam memandang hal-hal yang tak bisa diprediksi ke depannya. Tapi jika tidak dan sikap masyarakat kita yang tetap memilih ngeyel  dan keras kepala, yakni untuk tidak mudik dulu, dan beberapa hal-hal lainnya, apakah kita mungkin mencapai pertambahan seperti 9 negara tersebut di atas?
Oleh karena itu mari kita menjaga bersama, sebab pemerintah sendirian-pun tak sanggup melawan covid 10 ini sendirian. Meskipun angka bantuan yang disalurkan sudah mencapai ratusan triliun rupiah. Jumlah pemberian itu akan kita sia-siakan, jika kasus ini terus merebak. Dan hidup kita akan kian semakin sulit lagi. Bahkan jika sudah chaos atau rusuh, maka bisa jadi angka kematian bukan karena corona akan jauh lebih banyak lagi. Maukah kita seperti itu keadaanya? Â Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H