Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

9 Negara Ini Sudah Lampaui China, Kita Akankah?

28 April 2020   00:15 Diperbarui: 28 April 2020   00:44 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

China memang sepenuhnya belum merdeka terhadap virus covid 19 ini. Tapi mereka betul-betul menjaga tentang pentingnya untuk menjalankan sosial distancing atau jaga jarak antara satu dengan yang lain. Disamping memang pemerintahnya boleh dibilang sangat ketat untut urusan lockdown untuk beberapa wilayah tertentu, tapi dibarengi juga dengan masyarakatnya yang mau belajar dari pengalaman buruk masa lalu.

Dan akhir-akhir ini, China sudah melakukan banyak kelonggaran, baik dari dunia industri, bahkan untuk urusan sekolah. Dimana anak-anak di China sekarang sudah boleh beraktivitas kembali untuk bersekolah. Tapi tetap menjaga supaya tidak terjadi lagi untuk gelombang covid kedua.

Tapi bagaimanakah dengan situasi dunia saat ini? Setelah badai berlalu di China, kini dunia sudah diambang ketakutan. Dan bagaimana virus ini, update dari Worldmeter per hari ini (27/4) telah menginfeksi hingga kurang lebih sekitar 3 juta orang terkonfirmasi. Kasus yang aktif hingga kini sekitar 1,9 juta orang, dikurangi yang sembuh sudah mencapai hampir 900 ribu orang, sementara yang mennggal sekitar 200 ribu orang.

China awalnya memimpin dalam hal jumlah. Tapi 9 negara-negara ini sudah melampui angka total kasus yang aktif di China. Yang masih tetap bertengger di angka 80 ribuan orang saja, Dengan kasus yang aktif hanya 700 orang saja. Sementara negara-negara seperti Amerika yang kini angkanya mencapai hampir satu juta orang, terus menunjukkan angka pertambahan yang sulit terbendung.

Kemudian negara-negara lainnya yang kini masuk dan sudah melampui China. Seperti Spanyol,Italia, Francis, Jerman, Inggris, Turki, Iran dan terakhir ada Rusia. Terus menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam pertambahan kasus aktifnya.

Sehingga berkaca kepada negara kita, yang meskipun awalnya kita berada di zona terbanyak se Asia Tenggara, kini kita ada di bawah Singapura. Dengan pertambahan yang terbilang konsisten di tanah air kita yakni sekitar 200an hingga 400 an orang perhari.

Harapan kita, pertambahan ini bisa semakin ditekan dan angkanya bisa semakin menurun. Supaya kita bisa terus optimis dalam memandang hal-hal yang tak bisa diprediksi ke depannya. Tapi jika tidak dan sikap masyarakat kita yang tetap memilih ngeyel  dan keras kepala, yakni untuk tidak mudik dulu, dan beberapa hal-hal lainnya, apakah kita mungkin mencapai pertambahan seperti 9 negara tersebut di atas?

Oleh karena itu mari kita menjaga bersama, sebab pemerintah sendirian-pun tak sanggup melawan covid 10 ini sendirian. Meskipun angka bantuan yang disalurkan sudah mencapai ratusan triliun rupiah. Jumlah pemberian itu akan kita sia-siakan, jika kasus ini terus merebak. Dan hidup kita akan kian semakin sulit lagi. Bahkan jika sudah chaos atau rusuh, maka bisa jadi angka kematian bukan karena corona akan jauh lebih banyak lagi. Maukah kita seperti itu keadaanya?             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun