Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Curhat Para Medis yang Justru Dijauhi oleh Lingkungannya, Miris?

1 April 2020   20:13 Diperbarui: 1 April 2020   20:18 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh miris dengan sikap dari masyarakat kita, yang justru menjauhi para medis yang telah berjuang di garis depan menolong para pasien yang terkena positif virus corona. Padahal jika seandainya mereka tidak bekerja dan mendiamkan kita, bisakah kita bertahan melawan virus corona tersebut?

Dimana seperti yang dilansir oleh Viva.co.id (31/3/2020) tampak sejumlah para medis yang akhirnya curhat di depan ILC. Ada tiga orang paramedis yang hadir, dan salah satunya yang sudah sering tempil di ILC yang kini mengusung tema #ILC Corona Dilema Kita, adalah spesial dokter paru, dr. Erlina Burhan. Sedangkan dua para medis yang lain adalah dr. Astari dan juga Rifaldi. Yang mana mereka sama-sama ada di RSU Persabatan Jakarta.

Rifaldi curhat dan heran kenapa orang atau masyarakat yang ada di lingkungannya justru menjauhinya saat akan pulang ke rumahnya. Padahal dirinya adalah seorang perantau asal Padang, butuh warga yang ada di lingkungannya untuk menerimanya. 

Penerimaan itu penting karena lingkungan yang menerimanya tentu akan menjadi penambah semangat di dalam menunaikan tugasnya di garis depan untuk memberantas virus corona.

Sementara dr. Astari juga mengeluhkan hal yang sama. Dia juga menambahkan bahwa dirinya harus menjauh dari anak semata mayangnya, yang harus segera diungsikan ke kampung mertuanya. Sebab khawatir dirinya bisa menjadi pembawa virus corona tersebut. 

Dan hal tersebut bukanlah sebuah pengorbanan yang kecil. Tidak tahu akan sampai kapan harus membatasi diri dengan anaknya. Tentu saat pandemik ini usai baru kemungkinan akan ada perjumpaan tersebut.

Kemudian yang menjadi perhatian kita bersama adalah curhat yang disampaikan oleh dr.Erlina Burhan sebagai spesialis dokter paru. Meminta supaya pasiennya covid 19 jangan terlalu banyak, masyarakat juga harus menjadi garda terdepan untuk patuh kepada pemerintah supaya berdiam dulu di rumah. 

Untuk tidak mudik. Beliau menjelaskan jika pasien terlalu berlimpah, jangan sampai para dokter sampai berpikir dan bertindak akan menolong prioritas kepada pasien yang memungkinkan dapat disembuhkan dibandingkan dengan pasien yang tak bisa tertolong lagi.

Perlakuan tersebut sangat jauh beda dengan China maupun India lewat video yang beredar di media sosial kita. Bagaimana kedatangan mereka bak seorang pahlawan yang begitu disambut. 

Bahkan sangat terharus saat kasus covid China selesai bagaiamana para medis di arak-arak keliling kota saat akan kembali ke kota mereka masing-masing. 

Bahkan tak sedikit yang dari mereka sujud menaruh hormat kepada iring-iringan yang lewat. Warga India-pun sama, saat sang dokter pulang, bagaimana warga disekitarnya membunyikan lonceng untuk menghormati kedatangannya ke rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun