Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fahri dan Langkah Politiknya bersama Gelora, Berhasilkah?

9 November 2019   21:54 Diperbarui: 9 November 2019   22:07 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Periode pemerintahan lalu, yakni 2014-2019, merupakan periode dimana Fahri Hamzah merupakan kader dari Partai PKS. Sekaligus menjadi kader partai untuk bisa duduk di kursi kepemimpinan di DPR periode lalu, sebagai wakil ketua DPR. Bersama dengan Fadli Zon dari Partai Gerindra sebagai Wakil Ketua DPR juga.

Tapi di tengah perjalan, Fahri mengalami pemecatan oleh Partai PKS. Dan terjadi polemik besar antara PKS dan Fahri sendiri. Dan hasilnya dalam persidangan kemenangan akhirnya di dapatkan Fahri Hamzah. Sidang memutuskan meskipun Fahri didepak dari Partai dan merupakan utusan partai PKS, tapi saat pemecatan dirinya oleh Fraksi PKS, tidak serta merta mencopot jabatan beliau sebagai wakil ketua DPR.

Beliau-pun terbilang sukses menjalankan amanah rakyat kepada dirinya untuk menunaikan tugas-tugas kedewanan di DPR periode lalu. Tapi akibat dari pemecatan itu,maka menimbulkan efek yang lain dalam karir politiknya, yakni tidak bisa mendaftarkan diri kembali sebagai caleg waktu pemilihan lalu.

Mau gabung partai lain sepertinya kurang greget mungkin bagi beliau. Dan akhirnya merasa lebih terhormat dan lebih memungkinkan untuk membentuk sebuah partai baru.

Seperti yang dilansir oleh CNN.com (9/11/2019), hari ini, Sabtu (9/11) Fahri Hamzah bersama denga Anis Matta, mantan Presiden PKS, juga Dedy Mizwar serta beberapa tokoh lainnya bergabung dan membentuk sebuah partai baru, yang mereka namakan dengan Partai Gelora, Partai Gelombang Rakyat.   

Rapat konsolidasi untuk mematangkan partai Gelora ini diadakan di salah satu Hotel yang ada di Kemang, Jakarta Selatan. Dan bahkan tak sedikit orang-orang yang dari PKS akhirnya memilih untuk bergabung dengan Partai Gelora

Langkah Fahri Hamzah ini terbilang cukup ekstrim dan tantangannya sangatlah besar. Dia dan beberapa para pendiri partai harus menyiapkan strategi supaya partainya bisa dilirik rakyat dan akhirnya memutuskan untuk memilih partai besutannya. Belum lagi harus melawan partai-partai besar yang sudah lama berdiri.

Tapi bagaimanapun itu, tentu langkah Fahri Hamzah ini termasuk berani. Sebab pemilihan masih jauh yakni 5 tahun lagi, yakni di tahun 2024. Segala sesuatunya masih bisa berubah.

Berhasilkah Fahri nantinya? Berhasilkah dirinya untuk bisa kembali menduduki kursi yang ada di senayan sebagai salah satu fraksi yang akan bisa eksis disana?     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun