Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilihan Sulit Nasdem Jika Jadi Oposisi

21 Oktober 2019   21:26 Diperbarui: 21 Oktober 2019   21:47 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pollitik tentu kita tidak mengenal ini akan jadi lawan abadi atau kawan sejati. Sebab hal ini sepertinya sudah menjadi keseharian kita dan bagaimana kita kita melihat sendiri apa yang sedang terjadi pada tokoh-tokoh politik kita.

Tapi Partai Nasdem menunjukkan suatu sikap yang tidak biasa dari kebanyakan partai jika keputusan tersebut akhirnya diambil mereka. Dimana ketika partai yang dulu berseberangan dengan Jokowi kini malah menunjukkan sebuah sikap ingin mendekat dan segera menjadi rekanan Jokowi di dalam mengisi pemerintahan ke depannya.

Tentu apa yang ditunjukkan oleh Partai Nasdem menjadi sebuah pilihan politik yang sulit namun akan sangat tepat jika diambil dan segera diputuskan. Dimana seperti yang dilansir oleh kompas.com (21/10/2019) sinyal-sinyal tersebut diungkapkan oleh sang ketua umum Partai Nasdem, Bapak Surya Paloh saat selesai mengikuti acara pelantikan Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.

Beliau mengatakan jika semua bergabung dalam koalisi pemerintah, siapa yang akan menjadi oposisi yang tentu tugasnya melakukan check and balamce  dalam sistem pemerintahan yang sedang berlangsung. Dia juga khawatir pemerintahan yang demikian akan menjadi pemerintahan yang otoriter ataupun akan menjad monarki.

Tapi jika melihat apa yang sedang dan yang sudah dikorbankan oleh Partai Nasdem selama ini selama di masa-masa kampanye dulu, tentu Nasdem apakah akan rela? Mesin-mesin partai yang sudah berjerih lelah melakukan kampanye demi kemenangan Jokowi-Amien tentu tidak sedikit mengeluarkan dana operasional.

Disamping itu dukungan yang paling perdana mendukung Jokowi sebelum partai-partai lain menyatakan dukungannyanya. Tentu kita bisa mengingat bagaimana Partai Nasdem dengan yakin dan bulat mendukung Jokowi maju sebagai calon presiden waktu itu.

Dan kini sinyal-sinyal akan keluar dari pemerintahan sudah dinyatakan oleh Surya Paloh. Tapi apakah akan rela jika melepaskan juga calon-calon menteri-nya yang mungkin sudah sejak lama diajukan untuk bisa menduduki jabatan tersebut?

Berharap-sih Bapak Surya Paloh segera memutuskan dan tidak ragu lagi akan keinginannya yang sempat terbersit bahkan sudah ditangkap oleh media. Supaya menunjukkan kepada publik, bahwa masih ada partai yang siap berbeda dari arus kebanyakan yang sedang ditunjukkan oleh banyak partai-partai yang ada.

Meskipun sulit tapi sebuah pilihan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini. Yakni sebagai pengontrol dan pengawas jalannya pemerintahan di bawah pemerintahan Bapak Jokowi ke depannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun