Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Puan Maharani dan Jejak Sang Ibu Dalam Pimpinan Lembaga Indonesia

2 Oktober 2019   21:21 Diperbarui: 2 Oktober 2019   21:26 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita melihat ada beberapa lembaga-lembaga Negara di bangsa kita. Mulai dari lembaga tertinggi yakni Presiden, kemudian DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), DPD (Dewan Perwakilan Daerah), juga ada MPR, dan beberapa lembaga lainnya, bagaimanakah kesempatan sosok perempuan bisa berada dipucuk pimpinan di lembaga tersebut?

Kesetaraan antara Pria dan Wanita sudah sejak lama didengung-dengungkan di bangsa ini. Bahkan dalam realitas sejarah kita di periode-periode lalu pucuk pimpinan lembaga-lembaga negara Indonesia akan sangat jarang ketika seorang wanita atau perempuan yang akan duduk di pucuk pimpinan tertinggi tersebut.

Jangankan untuk duduk disana, untuk bisa perempuan sama persentasenya duduk di kursi keanggotaan para majelis tentu akan sangat sulit.  

Beruntung Presiden kita pernah dipimpin sosok perempuan, yakni Megawati Soekarno Putri. Putri dari Presiden pertama Indonesia. Tapi bagaimanakah kesempatan untuk memimpin di lembaga-lembaga yang lain?

Pertanyaan tersebut akhirnya terjawab meskipun di belum semua posisi jabatan kelembagaan yang ada di tanah air kita. Yakni di tahun 2019 ini, kebuntuan sosok perempuan bisa menjadi pucuk pimpinan tertinggi di lembaga negara kita kini terpecahkan.

Dimana seperti yang dilansir oleh kompas.com (1/10/2019), Puan Maharani yang adalah putri dari Megawati sendiri kini bisa menjadi sosok pimpinan tertinggi di DPR-RI.

Meskipun UU kita mensyaratkan bahwa partai pemenang pemilu yang harus ditempatkan sebagai sosok Ketua DPR, Puan Maharani juga pantas untuk mendapatkan posisi itu.

Sebab perolehan suara yang dicapainya pun sangat banyak bahkan melampaui perolehan suara-suara yang didapatkan oleh seluruh anggota DPR-RI yang kini sudah dilantik.

Tentu dengan terpilihnya Puan Maharani sebagai Ketua DPR sesungguhnya dalam sejarah pimpinan lembaga di tanah air kita, beliau menjadi sosok perempuan pertama yang menduduki posisi itu. Dia mengikuti jejak sang Ibu yang juga pernah menjadi perempuan pertama yang menjadi Presiden Indonesia.

Sehingga pertanyaan selanjutnya, jejak sang Ibu yangsudah pernah merasakan empuknya kursi orang nomor satu di Indonesia, yakni menjadi presiden, akankah Puan Maharani akan bisa menjejaki tiap-tiap jejak yang ditinggalkan oleh sang Ibunda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun