Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rusuh Papua dan 2 Langkah Soft Jokowi

3 September 2019   19:01 Diperbarui: 3 September 2019   19:10 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerusuhan Papua yang terus bergejolak hingga sekarang sebenarnya patut disesalkan. Disamping tenaga seluruh anak bangsa terkuras dengan keadaan seperti itu, ada banyak hal-hal yang mungkin akan tertunda khususnya dalam pelaksanaan pembangunan yang ada di Papua.

Justru yang sangat mengherankan agenda atau kerusuhan yang ada di Papua ternyata sasarannya kepada pemerintah yang sekarang ini. Kemenangan Jokowi kali yang kedua ternyata membuat banyak pihak tidak senang. Entah mungkin karena semakin tersiksa kala Jokowi mengambil alih kembali kendali pemerintahan atau semakin miskin karena tak bisa lagi mengambil

Sehingga mereka tak segan menggunakan cara-cara yang terbilang keji karena caranya lebih mengarah kepada disintegrasi atau mengobok-obok kesatuan dan persatuan bangsa kita. Tapi Jokowi bukan kurang ide atau akal untuk menangkis cara-cara mereka itu. Dimana minimal dua langkah ini sudah diambil oleh Jokowi untuk meredam sehingga kembali menetralkan situasi tegang yang masih sedang bergejolak.

Cara pertama, seperti yang dilansir oleh CNN.com (3/9/2019), Jokowi mengundang makan para tokoh-tokoh Papua. Khususnya para pemenang dalam event lomba Festival Gapura Cinta yang dimenangkan oleh Kabupaten Kepulauan Yapen dan Nduga. Warga Kabupaten Kepulauan Yapen menjadi pemenang lomba gapura kategori umum, sementara Kabupaten Nduga mendapat penghargaan khusus.

Jokowi mengajak 3 orang warga dari Kabupaten Kepulauan Yapen, yakni Otniel Matias Kayani, Royland Worembay, dan Amos Ayum. Sedangkan Tekius Heluka, Giyanus Kumungga, Agung Rezki, Oktavianus Tara Putra dari Kabupaten Nduga.

Dengan mengundang makan perwakilan para orang Papua tersebut menjadi sebuah langkah soft terapi untuk bisa melembutkan hati para orang-orang Papua yang termakan banyak hoaks berita-berita bohong.

Langkah kedua tidak terikut dengan permainan orang-orang tertentu yang tidak suka dengan dengan pemerintahan Jokowi. Seperti tidak akan segera berangkat ke Papua untuk menentramkan kondisi yang lagi caruk maruk disana.

Dimana hal ini pernah dibahas juga oleh beberapa media. Yakni ketika Jokowi akhirnya datang ke Papua, ternyata kerusuhan masih pecah, tentu orang-orang yang tidak suka dengan Jokowi ingin menunjukkan kepada publik bahwa Jokowi gagal untuk menentramkan kondisi yang terpecah disana.Dan Jokowi tidak masuk dalam perangkap yang coba mereka pasangkan ada disana.

Tapi apapun itu, harapannya rusuh yang ada Papua dan Papua Barat bisa kembali seperti sedia kala.  Dan dua langkah Jokowi tersebut tentu hanya bahagian kecil solusi untuk bisa menghindarkan hal-hal yang tidak kita inginkan bersama yakni terjadinya disintegrasi bangsa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun