Liburan lebaran sebentar lagi akan usai. Dan ibukota DKI Jakarta bersiap-siap akan ramai lagi. Tapi di hari kedua libur lebaran kali ini, seperti biasa warga DKI yang tidak pulang mudik melakukan aksi yang begitu beragam di sepanjang jalan-jalan protokol yang ada di Ibukota, khususnya di MH. Thamrin.
Dimana seperti yang dilansir oleh kompas.com (6/6/2019) ada satu foto yang nyentrik sekali. Seorang netizen memposting fotonya sedang tidur-tiduran di jalan aspal yang terbilang memang sangat sepi. Dengan satu bantal dan satu guling. Hal itu dia lakukan hanya untuk sekedar bisa eksis sekaligus berharap bisa menuai pengikut ataupun like pada postingan fotonya itu.
Disamping itu foto tersebut mungkin ingin menjadi pesan bagi DKI Jakarta sendiri yang memang amat dan sangat begitu padatnya. Maka pemindahan ibukota DKI Jakarta sudah sepatutnya harus dipercepat, supaya kepadatan di DKI bisa terurai, kemacetan bisa diatasi dengan segera. Dan akhirnya DKI Jakarta menjadi kota yang betul-betul memanusia manusiannya.Â
Tapi satu hal lain yang menarik bagi penulis. Yakni foto yang ada di belakangnya. Ada satu ikon kota DKI yang ternyata masih kokoh berdiri dan menjadi bagian dari background atau latar belakang si netizen saat melakukan aksinya tersebut.
Dimana Asian Games memang sudah berlalu sekitar 10 bulan yang lalu. Perihal tentang pembuatan anyaman-anyaman bambu yang boleh dibilang makna atau bentuknya nya yang tidak jelas. Memang hal itu adalah salah satu karya anak muda Indonesia yang kesehariannya bergelut dalam dunia anyam-anyaman bambu. Bahkan beberapa karya si pembuat anyaman bambu tersebut sudah aral melintang di beberapa negara.
Bagaimana pembangunan anyaman bambu itu begitu kontroversi saat itu. Sebab anggaran yang dikelurkan dari APBD DKI Jakarta lebih dari setengah miliar untuk pembuatan atau pengadaaan dari karya tersebut, yang boleh dibilang sekarang menjadi ikon DKI Jakarta.
Tapi sekarang letak dan anyaman bambu tersebut ternyata masih kokoh berdiri. Dijadikan taman bunga oleh Anies Baswedan. Padahal bisa dibilang umur dari bambu tersebut tidak akan bertahan lama. Artinya suatu saat akan segera habis karena mengalami proses pembusukan. Jadi jika sudah seperti itu, apakah tidak akan membuang angaran besar seperti itu di kemudian hari?
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H