Melalui pendidikan juga, ada banyak hal yang dibebaskan atau dilepaskan. Mulai kebodohan, kemiskinan, sehingga tercapai puncak potensinya. Maka seperti pada awal pada tulisan ini, banyak anak-anak muda yang tidak punya mimpi, hidup hanya sekedar hidup, sesungguhnya karena tidak ada saluran pendidikan yang tepat yang bisa dijumpainya.
Dimana jika kita melihat upaya Korindo khususnya yang ada di daerah Asiki Papua, sudah banyak fasilitas gedung sekolah yang terbangun. Bahkan dari tingkat yang paling dasar sekali, yakni PAUD. Kita tahu bahwa masa-masa Paud adalah masa golden age puncak paling besar seorang anak akan berkembang dengan pesatnya. Juga memberikan tambahan asupan gizi sehingga anak-anak Papua, bisa bertumbuh dengan sehat, kuat dan pintar.
Juga para gurunya dilatih sedemikian rupa untuk bisa menjadi pendidik yang baik, mentor yang baik untuk bisa mengembangkan tiap potensi anak-anak yang dididiknya. Menyiapkan fasilitas yang baik, berupa bis untuk antar jemput, hal itu menambah semangat bagi tiap anak-anak untuk bisa menyelesaikan pendidikannya.
Pilar kesehatan juga penting. Meskipun belum tercapai visi dari Korindo untuk membangun sebuh Rumah Sakit yang lengkap, tapi dengan keberadaan klinik yang baru diresmikan di tahun 2017 di daerah Asiki sudah memadai, maka hal itu bisa menolong banyak orang-orang Papua. Apalagi bagi orang yang ada di pedalaman tentu akan bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dengan cepat dan baik dari klinik tersebut.
Pilar ketiga, yakni pilar Ekonomi. Hal ini menjadi sangat sentral untuk dikembangkan. Dengan mengembangkan kewirausahaan dari daerah-daerah di sekeliling perusahaan, maka potensi ekonomi mereka juga akan berkembang. Yakni memberikan pelatihan seperti mengelas, bertukang, ataupun bertani dengan sistem terpadu, seperti hidroponik. Juga bukan hanya memberikan pelatihaan seperti  beternak lele, hingga beternak ayam, tapi juga memberikan modal penyertaan di awal untuk bisa mengembangkan lebih lagi usaha tersebut.
Pilar keempat, lingkungan. Sentral lingkungan menjadi perhatian kita semua. Dan miris melihat negara kita, menjadi penyumbang terbesar plastik terbesar di dunia. Betapa Korindo juga hadir dengan mengerjakan dan mengupayakan program recycle kembali. Seperti pengolahan kertas bekas, penanaman pohon.
Bahkan khusus di Papua telah mendirikan pembangkit listrik tenaga biomasa (PLTBm). PLTBm ini tentu menjadi pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Dimana pembangunan ini, bukan hanya mencukupi kebutuhan perusahaan, tapi juga akhirnya mencukupi kebutuhan listrik di daerah-daerah di sekitar perusahaan. Yang pada akhirnya mengurangi biaya pokok produksi (BPP) dari PLN itu sendiri.
Keberadaan PLTBm ini juga membantu pemerintah di dalam mewujudkan mimpi Papua supaya bisa terang ketika malam, dan bukan hanya terang di siang hari doang. Mengurangi pemakaian api di dalam rumah, yang bisa membuat mata anak-anak saat belajar di malam hari tetap baik.