Sebagai seorang muda tentu tidak pernah mengenal kata menyerah. Sebab kata menyerah di dalam kamusnya merupakan kata yang terlalu cemen dan terlalu mudah untuk dilakukan. Yakni dengan berhenti saja ketika jatuh yah sudah dipastikan menyerah.
Tapi tidak dengan pemuda Indonesia, kata menyerah itu sebenarnya tidak ada kamusnya. Tapi pemuda Indonesia butuh sosok seperti seorang Presiden Soekarno, yang pernah mengatakan beri Aku sepuluh orang pemuda, maka akan kugoncangkan Indonesia ini.
Maka sebenarnya untuk membangun daerah 3 T (terdepan, terluar, dan tertinggal), butuh orang-orang muda ini yang sudah mendapatkan 'pencerahan' dari 'sosok mentor' tersebut sehingga akhirnya punya mimpi, bergerak dan majukan kampungnya, ataupun kampung temannya.
Sayangnya situasi yang ideal tersebut masih banyak anak-anak muda yang belum memiliki orang yang tepat untuk bisa mengembangkan potensinya, yang masih tersembunyi jauh di dalam.
Penulis melihat jejak rekam sebuah perusahaan seperti Korindo ibarat sebuah sauh yang bisa membuat teguh sebuah kapal bernama Indonesia.  Sehingga sulit goyah atau kehilangan arah meskipun di tengah-tengah laut yang dalam. Juga ibarat seperti cahaya atau sinar yang telah menerangi serta membangkitkan  sebuah harapan khususnya bagi orang-orang muda untuk selalu berjuang, bergiat dan tak mengenal lelah.
Ini adalah sebuah visi besar yakni adanya kesejahteraan bersama yang harus diutamakan, sehingga jika sudah sejahtera maka kepercayaaan diri-pun meningkat.
5 Pilar
Hal yang sama-pun terlihat lewat 5 pilar pembangungan yang diupayakan oleh Korindo, kala berada di suatu daerah seperti 3 T. Yakni pilar yang akan bisa mewujudkan dengan cepat visi besar tersebut. Mulai dari pilar pendidikan, pilar kesehatan, pilar ekonomi, pilar lingkungan dan pilar Infrastruktur. Â Konsisten mengerjakan dan membangun pilar-pilar tersebut maka perusahaan Korindo sebenarnya sebagai perwujudan atau keberkahan bagi Indonesia.