Isu dari pihak Jokowi sendiri tentang perpindahan ibu kota Indonesia sudah ada sejak 2017 lalu. Jokowi memang sedari awal akan merealisasikan mimpi atau gagasan pemindahan tersebut yang digagas oleh Presiden pertama Indonesia,Ir. Soekarno.
Meskipun 2017 lalu, bagaimana kerasnya suara dari Fadli Zon tentang gagasan perpindahan tersebut, dan menyebut hal itu adalah mimpi dan terkesan terlalu terburu-buru. Dia juga memberikan alasan dari segi utang Indonesia yang akan semakin meroket, karena harus mempersiapkan segala infrastruktur pendukung untuk pemindahan Ibu Kota tersebut. Â
Kemudian di pertengahan tahun 2018 lalu isu ini kembali menguat. Bahkan sudah ada target tempat daerah yang akan dituju sebagai calon ibu kota Indonesia yang baru. Yakni ketiganya ada di pulau Kalimantan. Seperti yang dilansir oleh kompas.com (14/7/2018), tiga kota yang menjadi alternatif lokasi ibu kota yang baru yakni Palangkaraya dan sekitarnya Provinsi Kalteng, Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, serta Panajam dan sekitarnya Provinsi Kalimantan Timur.
Hal tersebut dinyatakan oleh Pejabat Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan pemerintah pusat telah mempersiapkan tiga alternatif yang menjadi lokasi baru ibu kota Indonesia. Bahkan untuk pengkajian pemilihan tiga lokasi yang jadi alternatif ini, pemerintah pusat melibatkan Bank Dunia. Alasan pelibatan Bank Dunia ini, karena pemerintah pusat menganggap lembaga itu independen dan objektif dalam mengambil keputusan.
Dan tahun ini, gagasan dan perencanaan pemindahan ibu kota Indonesia tidak akan mengalami penundaan seperti di tahun-tahun yang lalu. Yakni karena belum ada keputusan yang jelas yang dikeluarkan. Tapi keyakinan Jokowi hal pemindahan Ibu kota Indonesia akan segera terwujud. Artinya bukan hanya rencana tinggal rencana.
Pasalnya di dua tahun  yang lalu pertimbangan beliau untuk menindaklanjuti rencana-rencana pemindahan tersebut bisa dibilang tidak sepercaya diri sekarang. Yakni karena berdasarkan hitungan cepat maupun penghitungan milik KPU lewat Situng, Jokowi lebih unggul dalam pilpres lalu.  Dan Jokowi akan memimpin Indonesia sampai periode ke dua.
Coba seandainya beliau tidak lebih unggul dari Prabowo, maka rencana pemindahan Ibu kota bisa terbengkalai. Sebab pergantian pemimpin belum tentu akan tetap menyetujui banyak program-program yang sudah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya. Â Â
Jokowi juga mengatakan dalam rapat terbatas, pemindahan ibu kota dari Jakarta sudah menjadi wacana lama. Bahkan, sejak pemerintahan pertama, Presiden Ir Soekarno. Namun, wacana itu timbul tenggelam karena tidak segera diputuskan dan tidak direncanakan secara matang dan sistematis.
Presiden menekankan, dalam hal pemindahan ibu kota, jangan sekadar memikirkan jangka pendek. Tapi, mesti memikirkan jangka panjang. "Kita harus bicara kepentingan lebih besar, bagi bangsa negara, visioner, dalam jangka panjang sebagai negara besar menyongsong kompetisi global," ujar Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H