Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Serangan Fajar 400 Ribu Amplop Bowo Sidik Akan Menuai Badai Bagi Golkar?

10 April 2019   08:31 Diperbarui: 10 April 2019   09:13 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih benarkah slogan Golkar bahwa suara Golkar adalah suara rakyat? Melihat kondisi sekarang ini, sepertinya slogan ini sudah sulit diemban atau dipakai oleh Golkar. Faktanya Partai Golkar saat ini partai yang kerap kali menjadi target KPK di dalam beberapa waktu dekat ini.

Dimana bukan hanya kader biasa yang menjadi target KPK, bahkan pimpinan umumnya-pun sudah kena dan sudah masuk di balik jeruji besi. Bisa kita sebut ada Setya Novanto, Mantan sekjen Golkar yang juga mantan Menteri Sosial, Idrus Marham. Begitu tertatih-tatihnya Golkar untuk bisa mengembalikan kepercayaan publik supaya rakyat bisa kembali simpati kepada mereka.

nasional.tempo.co
nasional.tempo.co

Tapi apa yang terjadi dalam waktu yang belum lama ini, bagaimana salah satu kadernya yang juga merupakan salah satu anggota DPR RI yang akan kembali bertarung dalam pemiliihan legislatif di bulan April ini, berasal dari Provinsi Jawa Tengah. Akankah menuai badai yang besar kembali bagi Golkar?

Dimana penangkapan Bowo Sidik, tidak serta merta merupakan pemeran tunggal di dalam korupsi yang ia kerjakan.  Dan bisa dibilang hampir mustahil jika melakukan proses korupsi tersebut tunggal dilakukan oleh seseorang. Minimal bisa melibatkan ada  pihak-pihak yang lain yang mungkin bisa terlibat.

Seperti yang dilansir oleh news.detik.com (9/4/2019), bagaimana Bowo Sidik mengakui bahwa amplop yang seyogiayanya akan dijadikan sebagai serangan fajar untuk bisa meraih suara di daerah pemilihannya, akhirnya ia mengakui di depan penyidik KPK bahwa ia bukan sendirian dalam hal itu.

Bowo Sidik mengakui bahwa salah satu petinggi Golkar, Nusron Wahid adalah orang yang memerintahkan dia untuk menyiapkan amplop sebanyak 400 ribu banyaknya dengan pecahan uang Rp.50 ribu hingga Rp.100 rribu.

Yang oleh KPK hanya baru sanggup menghitung 3 kotak saja gunungan amplop-amplop yang berisi uang hasil tangkap tangan oleh KPK kepada si anggota legislatif tersebut. Sisanya masih banyak lagi uang-uang yang belum dihitung yang mungkin dijadikan sebagai alat bukti yang sudah dikonfirmasi atau diverifikasi kembali oleh KPK.

Meskipun Nusron Wahid membantah keterlibatan dirinya, saat namanya disebut-sebut oleh Bowo Sidik, maka ini menjadi hal yang tidak baik bagi partai Golkar. Ditengah-tengah ingin merebut simpati masyarakat pada pesta demokrasi yang sebentar lagi, kok Golkar berulah?  Kemudian oknum-oknum di dalam  Golkar tersebut lagi dan lagi tertangkap tangan oleh KPK. 

Jika melihat bagaimana persiapan Bowo Sidik didalam menyiapkan 400 ribu amplop apakah harapannya Golkar akan dapatkan suara sebesar amplop yang sudah mereka persiapkan? Khususnya di daerah pemilihan dimana mereka akan maju?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun