Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menolong 2 Anak dan Ibunya Saat Terjebak Banjir, Ini Baru Indonesia

8 Maret 2019   22:04 Diperbarui: 8 Maret 2019   22:48 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: kompas.com

Kita tidak tahu saat kapan waktu kesusahan itu tiba. Di mana kesusahan itu identik membuat kita sulit untuk berdaya di dalam menghadapi situasi-situasi yang datang menimpa kita. Entah itu saat mendapatkan musibah seperti banjir, longsor, gempa, tsunami dan lainnya, tentu kita butuh orang-orang yang berada di sekitar kita, agar bisa menolong kita supaya keluar dari masa susah dan kesulitan itu.

Tahun-tahun politik seperti sekarang ini sebenarnya bisa membuat kita semakin tidak peka antara satu dengan yang lain. Sebab tidak sedikit karena pilihan politik yang berbeda, di dalam satu keluarga saja bisa berakibat kurang harmonisnya  keluarga tersebut. Karena yang satu dukung yang ini dan yang satunya lagi dukung yang itu.

Maka kisah heroik yang telah terjadi kemarin Kamis (7/3/2019) bisa menjadi sebuah pengecualian bagi kita. Buktinya saat pengguna jalan tol melihat ada seorang ibu dan dua anaknya yang terjebak banjir,mereka langsung bergegas untuk bisa menolong mereka dulu. Di mana seperti yang dilansir oleh kompas.com (8/3/2019), banjir bandang ini bahkan menggenang hingga 14 kabupaten dan kota di Jawa Timur.  Dan yang paling parah terdampak adalah di Kabupaten Madiun.

Kembali lagi, dengan mengabaikan rasa nyaman mereka saat menggunakan jalan tol tersebut hanya untuk sampai tiba di tempat tujuannya mereka. Mereka memutuskan untuk berhenti dan akhirnya memberikan pertolongan seadanya bagi mereka yang sedang membutuhkan. Sebab bisa saja mereka mengabaikan penglihatan mereka dan menjauhkan mata mereka ketika mereka melihat ada seruan orang-orang yang minta tolong.

Namanya ibu Nanda Sapto Wati, yang merupakan Istri anggota Satlantas Polres Kediri, Aiptu Sujadi itu mengunggah dua video satunya berdurasi lima menit tiga puluh satu detik. Sementara video kedua berdurasi tiga menit dua puluh sembilan detik.

Video pertama merekam saat Nanda pertama kali melihat dan mendengar orang meminta pertolongan karena terjebak banjir bandang di pinggir ruas jalan tol hingga proses evakuasinya yang berlangsung dramatis. Video kedua merekam kondisi dua anak yang berhasil diselamatkan dari banjir bandang serta penyelamatan ibu dua anak tersebut.

Kemudian postingan dari Ibu Nanda tersebut akhirnya mendapatkan banyak pujian hingga doa dari para warganet. "Alhamdulillah..ini baru Indonesia penolong sesama manusia. Semoga Allah SWT memberikan umur panjang bagi keluarga penolong tersebut," tulis salah satu pemilik akun Facebook, bernama Mulyono Sardjono.

Ini baru Indonesia. Sebuah sebutan yang memang bahwa bangsa kita ini terlahir dengan jiwa penolong, perhatian dan suka bekerja keras. Meskipun tahun politik yang begitu kontras dan begitu kerasnya,  tidak membuat kita kian terpecah.

Kemudian sikap mau berkorban, sikap pantang menyerah, sikap untuk peduli satu dengan yang lain, sikap untuk menghormati, sikap untuk menyayangi dan sikap-sikap positif lainnya harusnya bisa senantiasa kita kembangkan.

Dan bukan hanya sekedar demi popularitas, demi sebuah elektabilitas, demi sebuah kemenangan yang nyatanya melakukan banyak kecurangan, kebohongan, apalagi fitnah, bahkan sampai melakukan kampanye hitam, kita akhirnya meninggalkan ke-Indonesiaan kita yang memang sangat beragam, berbudaya, dan sangat unik jika dibandingkan dengan banyak negara-negara lain di dunia.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun