Ternyata bisnis esek-esek menjadi bisnis yang sangat menggiurkan. Dari dulu hingga sekarang bisnis di bidang ini tidak pernah dari yang namanya sepi, baik pelanggannya bahkan uangnya. Bahan penggarapan pada masa kekinian sudah masuk ke zaman yang serba praktis dan mudah. Perkembangan dunia internet yang begitu cepat membuat bisnis di bidang ini pun semakin berkembang dengan sangat pesatnya.
Seperti dua situs maupun aplikasi berikut, yakni Cinderella Escort dan Nikahsiri.com. Cinderella Escort ternyata mirip-mirip dengan satu aplikasi buatan orang Indonesia juga. Dimana jika buatan orang Indonesia tersebut, dibuat oleh seorang yang pernah kalah pilkada di Banyumas tahun 2008 lalu. Dimana oleh pengakuan sang istrinya sendiri mengatakan bahwa suaminya itu, Aris Wahyudi yang bermukim di Bekasi, sempat stres katanya gara-gara kalah pilkada.
Dimana seperti yang dilansir oleh news.detik.om (23/9/2017), si pembuat situs Nikahsirri.com tersebut, resmi dijadikan tersangka pada September 2017 lalu. Baru launching sekitar satu mingguan tepatnya pada 19 September, sudah punya 2.700-an membernya. Dimana setiap membernya sebelum mendaftar harus membayarkan uang sebesar Rp.100 ribu rupiah.
Jika nikahsirri.com bisa menawarkan para mitranya sampai 400 koin dengan harga perkoinnya Rp.100ribu, maka totalnya bisa mencapai harga Rp.40 juta. Sedangkan Cinderrella Escort seperti yang dilansir oleh akurat.co (25/2/2019), ternyata berpusat di Jerman karena IP Addresnya dicek berasal dari sana, bisa menawarkan gadis-gadisnya hingga mencapai angka miliaran rupiah.
Dimana sang pemilik situs Cinderella Escort yaitu Jan Zakobielski bisa mendapatkan jatah dari pelelangan tersebut sebanyak 20 persennya. Sama dengan aturan yang diterapkan dalam nikahsiri.com.
Berdasarkan cerita mengenai para gadis yang menjual keperawanan mereka yang tidak hanya ramai diberitakan oleh media. Kisah para gadis tersebutpun dikumpulkan dalam satu buku berjudul "Selling My Virginity: Inside's World Famous Escorts Agency: Cinderella Escorts".
Kemudian berdasarkan kisah dalam buku tersebut lagi, para gadis yang menjual keperawanan mereka ternyata datang dari berbagai kalangan dan penjuru dunia. Adapun motivasi mereka bergabung dalam situs pelelangan keperawanan tersebut dengan berbagai motif. Seperti untuk  mencari biaya pengobatan orangtua atau sekadar ingin hidup mewah.
Tapi pertanyaannya bisakah kepolisian kita menjerat Fela (nama samaran) sigadis 21 tahun itu? Yang bahkan namanya juga sudah tersiar di media-media dengan memanfaatkan situs buatan luar negeri dengan angka yang sangat fantastis mencapai angka Rp. 19.2 miliar? Â
Sungguh unik dan sangat menarik tren menjual atau melelang keperawanan yang sedang marak akhir-akhir ini di tanah air kita. Betapa tidak kasus demi kasus bahkan di awal tahun 2019 ini kita selalu dihebohkan dengan yang namanya sebuah bisnis esek-esek.
Dimana seperti yang dilansir oleh news.detik.com (26/2/2019), Kasus Vanesa Angel dalam laporannya, bahwa kasusnya tidak mendapatkan penangguhan penahanan. Malah berkasnya kini dipercepat supaya bisa masuk masa-masa sidang pengadilan.
Saat itu kita sudah dihebohkan dengan angka penjualan fantastis dari yang namanya sebuah keperawanan. Vanessa Angel-pun akhirnya kini mendapatkan status tersangka, karena keaktifannya di dalam melangsungkan bisnis esek-esek tersebut kepada para pelanggannya. Lewat jasa sang mucikari yang hendak mencari pelanggan yang mau bersedia membayarnya. Pada saat itu tafsiran harga dari seorang Vanessa Angel mencapai angka Rp. 80 juta per sekali kencan.
