Mungkin pertanyaan ini harus dijawab oleh sang artis Indonesia ini. Apasih kira-kira tujuanmu melakukan ini? Demi kepuasan atau demi materi? Jika demi kepuasan sesaat, maka perbuatanmu tersebut tentu menjadi sebuah penyimpangan perilaku seksual, yang harus segera diobati.
Tapi jika demi materi untuk bisa menutupi atau memenuhi gaya hidupmu, bahwa memang tuntutan sebagai artis yang harus selalu tampil cantik dan modis, maka cara itu tentu merupakan cara cepat untuk bisa menghasilkan dalam sekejap uang yang berlimpah. Â
 Sebab dirimu sebagai artis tentu tidak sedikit yang mengidolakanmu, bagaimana jika pengagum dan yang mengidolakanmu terjebak dengan sikap yang kau ambil sekarang? Maka teladan dirimu bukan lagi menjadi sosok yang baik bagi publik tanah air.
Dimana kita tahu bersama bahwa Indonesia masih memegang budaya keluhuran dan adat ketimuran. Pantang bagi kita untuk sekedar menunjukkan aurat walau hanya sesaat.
Memang dirimu belum punya ikatan di dalam rumah tangga. Jadi seakan merasa seeanaknya untuk bisa mengumbarkan dirimu kepada orang lain. Tapi itu sih memang masih merupakan hakmu, dengan tubuhmu yang katanya indah bagi orang-orang.
Tapi setidaknya dirimu bisa mengontrol sedikit saja, supaya tidak menjadi cemoohan banyak orang. Dimana kini dirimu, di dalam pemberitaan detik.com (7/1/2018), sudah melakukan minta maaf. Karena sudah membuat kegaduhan bagi publik Indonesia. Tapi tidak meminta maaf karena memang dirimu mungkin sudah melakukannya.
Katanya dijebak, apa iya? Sulit untuk membuktikan bahwa itu jebakan. Selain adanya upaya untuk bisa menutupi bahwa dirimu memang seakan sengaja untuk terlibat di dalam pusaran bisnis yang terbilang menggiurkan itu.
Brandrolan harga-mu juga terbilang fantastis, mencapai nilai seharga emas kurang lebih 200 gram. Tapi benarkah bukan itu yang kau cari? Atau memang sengaja untuk mencari kesenangan dan kepuasan diri.Untuk menikmati masa muda yang seakan tidak akan pernah diambil alias tidak akan pernah tua.
Mungkin lebih baik dirimu segera bertobat dengan sungguh. Bukan dengan hanya kepuraan semata. Bahkan sampai penasehat hukummu menyatakan dirinya untuk mundur dengan segera. Karena engkau mencoba membenturkan kebenaran yang dipegangnya dengan kebenaran setting-an mu alias kebenaran buatan versimu sendiri.
Ketika sang penasehat hukumnya berani membantah segala tudingan publik yang menyasar dirimu, ternyata Engkau tampak tidak sepenuhnya memberikan penjelasan yang se-clear mungkin. Dan tampak dirimu mulai seakan mempermainkan sebuah kebenaran.
Toh nyatanya kepolisian sudah mendapatkan segala macam bukti-bukti yang riil, yang menyatakan jelas bahwa tindakanmu memang sudah melakukan prostitusi. Tapi bersyukurlah dirimu, hukum di negara ini, belum mengakomodir tentang perbuatanmu secara langsung. Hanya bisa menyasar dan segera mentersangkakan orang yang mencoba memasarkan dirimu.