Siapa yang tidak terkejut dengan begitu tiba-tibanya pengunduran seorang Zidane.Seorang yang memang mencintai bola sejak masa kecilnya, hingga akhirnya menjadi seorang pemain profesional. Bahkan ketika dipercaya untuk membela baik tim-nya di klub maupun  ketika mewakili negaranya, tidak sedikit prestasi yang ditorehnya.
Bahkan ketika sudah memasuki masa pensiunpun, keahlian atau kemampuannya masih tetap diperlukan. Yakni untuk bisa memperlengkapi para generasi atau pemain bola berikutnya. Dan prosesnya pun tak langsung menjabat sebagai kepala pelatih. Mulai dulu sebagai asisten pelatih pada tahun 2013/2014. Dan setelah cukup dua tahun, yakni pada tahun 2015 baru diangkat sebagai kepala pelatih Real Madrid.
Artinya apa? Bahwa dalam hidup ini selalu ada proses. Dan terkadang kita sering mengabaikan yang namanya proses pembentukan. Lebih menyukai dan memprioritaskan yang namanya hasil. Sebab karakter yang sedang dimiliki oleh  anak bangsa, yakni hidup yang tidak mau susah. Sukanya yang praktis-praktis saja. Serta maunya berhasil terus tanpa pernah mengalamai bagaimana rasanya  kegagalan. Â
Sebagai pelatih-pun beliau dikategorikan sebagai pelatih yang sukses.Coba bayangkan hanya dalam waktu 2,5 tahun kepelatihannya, Zidane sudah mempersembahkan tiga trofi Liga Champions dua Piala Dunia Klub, dua Piala Super Eropa, serta masing-masing sekali juara Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol. Seperti yang dilansir kompas.com (31/5/2018). Â Â
Artinya apa bagi kita? Bahwa disamping proses perlu adanya target-target yang harus segera direalisasikan. Sebab  tanpa target atau perencanaan yang matang, maka niscaya kita tidak akan sampai kemana-mana, alias mengalir dan mutar melulu.
Disamping penetapan target yang hendak dicapai, juga perlunya waktu atau time, seberapa lama target tersebut akan bisa dicapai. Sebab ketika masa atau waktu-nya memang sudah lewat padahal targetnya belum tercapai, maka tentunya dengan hal ni, kita bisa melakukan evaluasi.
Dan hanya karena prinsip yang dipegangnya, makanya beliau memutuskan untuk mundur sebagai pelatiih. Padahal baru saja 5 hari yang lalu memenangkan juara Liga Champion. Yakni bahwa beliau tahu bahwa Real Madrid lebih membutuhkan strategi dan cara kerja yang baru dari seorang pelatih yang baru.
"Jika saya tetap di sini musim depan, mungkin agak sulit bagi kami memenangi trofi. Anda bisa melihat di Copa del Rey pada musim ini. Saya memutuskan mundur dari kursi pelatih Real Madrid,. Saya pikir tim ini butuh perubahan dan cara kerja baru. Itulah alasan mengapa saya mengambil putusan mundur ini," tutur seorang Zidane pada saat jumpa pers dengan para awak media.
Artinya apa? Beliau menyadari, bahwa kapasitasnya sebagai  seorang pelatih Real Madrid sudah pada puncaknya. Jadi untuk apa memaksakan diri dalam sebuah pencapaian yang toh pada akhirnya pencapaian tersebut tidak akan pernah lagi meningkat atau stagnan. Oleh karena itu kenali diri kita secara baik.
Kemudian arti berikutnya adalah bahwa beliau lebih mementingkan klub yang dipimpinnya dibandingkan dengan dirinya sendiri. Sebab tak banyak orang yang mau mementingkan rekannya sendiri dibandingkan dengan dirinya sendiri. Apalagi untuk kepentingan organisasi ataupun klub yang dibelanya.
Selalu prioritasnya adalah bagaimana perkembangan dari anak-anak yang kudidik ini? Apakah tetap-tetap saja dan tidak mengalami perubahan? Atau malah sebaliknya.