Pembangunan di bidang transportasi, yang mulanya pemimpin sebelum di tahun 2012, merasa skeptis untuk membangun MRT, LRT, dan lain-lainnya, pada masa Jokowi, Ahok dan Jarot, hal tersebut mulai dan terus dikebut pembangunannya. Masalah premanisme yang terus menguasai pasar dan keramaian lainnya, dan bahkan pungli disana-sini, itu semua, mulai digerus dan bahkan sekarang mulai nihil keberadaannya.
Dan bahkan sampai masalah banjir, yang dulunya mencapai hingga 2000-an titik banjir, sekarang hanya tinggal 40-an lagi titik banjir yang ada. Saya ingat dulu dan bahkan memang disaksikan di media-media televisi, pada tahun-tahun 2012 kebawah, banjir itu bisa hingga sampai setinggi atap rumah. Sekarang coba kita saksikan, masalah banjir tinggal hitungan jam, pasti akan surut. Itu sebuah catatan dan bukti prestasi yang dibuat oleh Pak Ahok dan jajarannya.
Kekalahan pak Ahok dalam pilkada DKI Jakarta ini, bukanlah akhir dari segalanya. Sudah ada start awal yang baik yang ditinggalkan pak Ahok nantinya bagi pemimpin berikutnya. Dan memang pemimpin seharusnya begitu, harus meninggalkan legacy,yang akan diingat sepanjang sejarah Jakarta. Mungkin warga Jakarta melihat, bahwa pemimpin baru Jakarta sekarang, adalah pemimpin yang akan membawa Jakarta untuk lebih baik lagi kedepannya.
Itu baru kasus yang terjadi di Jakarta. Bagaimana dengan kota-kota lainnya? Perlu generasi pemimpin seperti Ahok dalam mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi juga di kota-kota lainnya. Contohnya di Sumatera Utara, banyak harapan masyarakat untuk meminang Ahok bisa memimpin di Sumatera Utara ini. Sebab memang Sumut menjadi jawaranya ladang Korupsi. Tetapi apakah mungkin? Yang mungkin adalah membangkitkan dan bahkan melahirkan generasi Pemimpin seperti Ahok. Itu adalah pilihan yang mungkin. Sebab Ahok sendiri, tidak akan sanggup mengubah daerah-daerah yang ada di seluruh Indonesia ini. Menjadi daerah yang lebih baik lagi. Yang mungkin adalah membangkitkan generasi pemimpin yang jujur, bersih, profesional, dan tidak berpihak.
Dan para Parpol yang ada, berhenti untuk membesarkan nama parpol itu sendiri. Tapi mari coba lihat, dan bahkan latih dan bentuk sendiri insan-insan manusia seperti pak Ahok dalam memimpin. Dan beri kesempatan kepada pemimpin-pemimpin muda untuk bisa berkarya banyak.
Saya sebagai pribadi, juga merasa bersyukur, karena sudah melihat ada seorang teladan yang baik dalam memimpin suatu bangsa. Sebab, pada masa-masa kini, sulit untuk melihat figur teladan yang baik untuk ditiru oleh generasi muda sekarang ini. ketika melihat Pak Ahok, ada suatu harapan yang muncul, bahwa akan lahir generasi-generasi pemimpin seperti Ahok dan bahkan kalau bisa prestasinya melebihi Ahok. Sehingga Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Sibolangit, 19 April 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H