Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tere Liye, Bersahaja dengan Pesan yang Sama

12 Mei 2015   12:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_383209" align="aligncenter" width="503" caption="dok. Rosyana Aisyiah Instagram. Bang Ter Liye dan gaya bicaranya (10/05/15)"][/caption]

Minggu 10 Mei 2015

Pagi ini kami kembali mencari ilmu. Bedah buku Tere Liye adalah sasaran kami selanjutnya. Aku pernah bertemu Bang Tere Liye sebelumnya. Saat itu membahas tentang kepenulisan. Kali ini tentang bedah buku Bulan, aku penasaran, apakah saat ini pembahasan menjadi berbeda? Dan pembahasan dari Bang Tere itulah yang aku cari.

Setelah acara dimulai, berbagai sambutan, dan alunan hiburan diberikan. Lalu naiklah Bang Tere Liye ke atas panggung. Panggung Aula Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang yang menjadi kampusku dulu. Bang Tere duduk di atas panggung dengan kemeja hitam dan celana jeans. Masih dengan baju yang santai, namun tak se-santai kemarin, saat Bang Tere Liye pakai sewater abu-abu serta kupluk dengan warna yang sama.

[caption id="attachment_383212" align="aligncenter" width="889" caption="dok.pribadi. peserta memenuhi Aula Poltekkes Tanjung Karang"]

14314057102119193355
14314057102119193355
[/caption]


Di pembahasan Bang Tere bertanya, untuk apa kita menulis? Yak, ini adalah pertanyaan yang sama saat aku mengikuti seminar Tere Liye di Polinela. Keseluruhan pembahasan pun sama. Dan pertanyaan para audiens pun sama. Jadilah, aku mengikuti seminar Bang Tere berulang kedua kalinya. Oke. Karena saat ikut seminar aku sungguh bersemangat, begini saja, silakan baca reportaseku saat mengikuti seminar Bang Tere kali pertama ya, cukup lengkap, pake banget. Ada di sini:Tere Liye: “Penulis yang Baik Memiliki Sudut Pandang Istimewa”. Bahkan saat itu, aku rekam, dan rekaman aku tuliskan di reportase tersebut. Prok-prok-prok :D

[caption id="attachment_383213" align="aligncenter" width="889" caption="dok. pribadi. Bang Tere dari kejauhan"]

14314059981191960621
14314059981191960621
[/caption]


Masih dengan penutup yang sama, seperti waktu itu.. “Waktu terbaik untuk menanam pohon adalah 20 tahun lalu, maka sekarang engkau akan memperoleh buahnya. Namun jika kamu terlambat menanam, maka waktu terbaik menanam pohon adalah hari ini. waktu akan melesat, dan kelak kau akan memperoleh hasilnya”. Walaupun akhirnya menjadi double, tak apalah, sekedar mengingatkan kembali. Dan memperoleh banyak lagi bertemu dengan orang-orang. “Hal yang membedakan kita dengan tahun kemarin dan hari ini adalah, buku yang kita baca, dan orang-orang yang kita temui,” Azhar Nurun Ala.

[caption id="attachment_383214" align="aligncenter" width="889" caption="dok.pribadi. foto bersama peserta termuda. kakak beradik Abel (12 tahun) dan Tya (8 tahun). Aku tua banget ni.hehe. Tiket seharga 40 ribu, dan kakak-Adik ini rela beli tiket on the spot; Rp. 50 ribu. semangaat!"]

14314061821330941158
14314061821330941158
[/caption]

[caption id="attachment_383216" align="aligncenter" width="600" caption="dok. pribadi. Bertemu dengan para dokter yang sama-sama ngilmu dengan Bang Tere juga. dr. Nora dan dr. Friska :)"]

14314066481999391711
14314066481999391711
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun