Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menghadapi Kehilangan

25 Mei 2014   23:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14010085451657501059

[caption id="attachment_325537" align="aligncenter" width="229" caption="sumber: aaimam.wordpress.com"][/caption]

Kehilangan. Merupakan hal biasa yang terkadang terpaksa harus dihadapi setiap manusia di fase hidupnya. Berbagai jenis kehilangan. Dari yang paling sepele, kehilangan kotoran tiap pagi misalnya dalam proses pencernaan hehe, kehilangan pertengahan; kehilangan harta benda yang akan kembali lagi suatu saat, sampai kehilangan terberat yaitu kehilangan seseorang yang disayangi untuk selama-lamanya.

Kali ini aku merasa kehilangan. Mungkin ini termasuk kehilangan yang pertengahan. Kehilangan dokumentasi, kehilangan moment, kehilangan foto. Untuk kali ini mungkin terasa berat, karena dokumentasi itu sangat diperlukan untuk laporan kami saat PKL saat ini. Bayangkan tanpa dokumentasi, atau foto itu.. kami bisa di kira tak melaksanakan kegiatan oleh dosen, karena kegiatan memang malam hari, dan salah satu hal terpenting ya dokumentasi itu.

Tadi malam aku menjepret ratusan moment. Waktu tak akan kembali, dan moment jarang akan menjadi sama. Aku sedang PKL. Dan entah kapan aku bisa ber-PKL lagi semacam ini. Ratusan foto kuambil lewat camera digital. Dalam acara Isra Mi’raj di pengajian yang cukup besar itu di Pringsewu Barat. Sampai di penginapan jam setengah 12. Karena memang acara baru selesai pukul segitu. Sampai rumah, aku men-charge. Karena esok pagi-pagi sekali akan ada kegiatan senam bersama warga.

Bangun paginya, aku men-charge lagi, takutnya tak cukup hasil isi ulang baterei semalam. Sampai di lapangan futsal tempat senam........ foto-foto semalam lenyap. Entah kemana. Aku cek seisi kartu memori. Tak ada. kosong. Hanya ada foto lama. Entah mengapa foto semalam hilang semua. Hilaaaaang -_-

Sampai 5 menit tadi aku masih dalam fase menolak. Aku masih mencari-cari foto itu, mungkin ter-hiden oleh program kamera. Dan ternyata, foto itu hilang seutuhnya. Ya foto acara Isra Miraj semalam.

Bisa apa? Yasudah, mungkin itu takdir. Apa yang bisa ditunjukkan pada dosen? Mungkin hanya sekedarnya saja. :’)

Salam, mahasiswa tingkat akhir yang sedang kehilangan semoga tambatan hati juga tak hilang *eh ini becanda*

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun