Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menengok Cantiknya Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pulau Sebatik

26 Desember 2015   22:59 Diperbarui: 27 Desember 2015   08:27 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dok. pribadi. acara Maulid Nabi hari ini :)"][/caption]Karena Artikel kali ini, ada tentang Maulid Nabinya.. maka artikel ini tampil duluan, dari artikel yang seharusnya.. hehe.. Happy reading!! : ) 

Sebatik Tengah, Desa Aji Kuning, 26 Desember 2015 

Penugasan Perdana Sirkumsisi.

Hari ini adalah hari terjepit bagi petugas puskesmas lainnya. Tidak bagi aku, dong. Sejak kemarin aku jaga UGD puskesmas, berjaga sambil menikmati tugasku sebagai seorang perawat. Dari tim kami, Perawat dan bidan lah yang paling sering ditugaskan di UGD dan disuruh jaga haha, tapi kami happy menjalaninya. Oke, hari ini aku jaga pagi di UGD, Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya untuk Allah, akhirnya hari ini aku jadi saksi sekaligus pelaku yang melakukan sirkumsisi pada bocah berusia 13 tahun. Kalo kata ibunya.. “Mumpung budak ni dalam libur kan.. jadi di sunat saja, sudah.. supaya bisa sembuh masuk sekolah nanti..” kata si ibu pasien. Yak, itu adalah logat bugis sekaligus logat melayu yang sering aku dengar disini. Kata-kata yang sering di bulak-balik, kadang buat aku bingung yang awam menapaki daerah baru ini.

Sirkumsisi. Saat di Lampung, berkali-kali aku merengek minta di ajarkan sirkumsisi, bukan merengek juga sih, hehe. Sering dapat kesempatan dalam kegiatan baksos, tapi akhirnya harus jadi observer juga, yang mandangin tindakan itu dari jauh. Setelah di Kalimantan pun aku sempat ngiri liat kegiatan baksos sunatan masal di Lampung, mana dokternya si Ayuk Nora.. selama di Lampung sering main bareng, tapi mana pernah di ajarin sirkumsisi.. huhu. Minta ajarin sama dokter Nora, di ajakin.. tapi kan kapaan bisa ke Lampungnyaaa hiks :”)

Namun, aku ga sedih lagi.. hari ini aku dikasih kesempatan, yuhu. Tentu segala tindakan tidak mungkin bisa gapah sendiri, perlu melihat dulu, menjadi asisten, baru jadi operator (pelaku utama sirkumsisi). Eh sirkumsisi adalah sunat bagi anak laki-laki yang sudah atau hampir baligh, biasanya diperuntukan bagi pemuda muslim. *informasi untuk pembaca nonmedis,hehe.

Akhirnya aku dapat kesempatan pada fase meningkat, ‘Asisten Sirkumsisi’. Gak apa.. namanya juga belajar.. jadi observer plus asisten, hehe. Melihat Bang Kahar (perawat senior puskesmas) melakukann tindakan, lalu melihat bang Ading (perawat muda senior) melakukan tindakan ini itu. Ditengah tindakan, “Dek, Kamu pake handskun..” ucap bang Kahar. Aku segera pakai handskun steril lalu ikut melakukan tindakan lanjutan yang aku dan Bang Ading lakukan. Tidak lain merapikan, melakukan penjahitan sekitar serta melakukan pembalutan hingga si target terlihat rapi. “Dibuat rapi ya, Mbak.. untuk masa depan anak ini..” Ucap Bang Herman, apoteker yang sedang memberikan obat untuk ruang UGD. Aku ngikik aja sambil mengangguk.. akhirnya proses sirkum dan finishing selesai, walaupun aku sama bang Ading sering miss komunikasi.. haha, abis logat orang bugis itu begituu kata-katanya sering ke bulak-balik, awak kan jadi bingung :’)

 

ACARA MAULID NABI ALA MASYARAKAT PULAU SEBATIK

Pulang jaga pukul 2 siang, kami di undang ke acara warga.. yaitu acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara sama seperti biasanya, seperti ceramah dan lain sebagainya. Terlihat di sudut ruangan, ada telur yang tergantung.., kalau di Lampung, ini seperti akikahan yang pulang bawa telur tergantung di kayu. Lalu pulangnya kami dibawakan berkat.. biasanya di daerah biasa tuh ada nasi berkat berupa besek serta lauk-pauk di dalamnya. Disini, berkatnya cantik! Ada baskom dibawahnya.. lalu di dalamnya adalah nasi ketan putih.. kemudian di tancapkan bunga berbagai warna..lalu tergantung banyak telur ayam rebus disana. Di dalam baskom dan ketan itu banyak sekali telur rebusnya. Waah.. telur melambangkan kelahiran menurut masyarakat Sebatik Tengah.

[caption caption="dok.pribadi. lucu yaaa berkatnya.. cantik, hehe"]

[/caption]Ternyata koordinasi pembuatan berkat ini juga unik. Jadi tiap keluarga di RT yang mengadakan acara Maulid Nabi ini, membuat berkat masing-masing. Jadi satu keluarga menyumbang satu berkat, jadi untuk penataan dan bunga beda-beda. Banyaknya ketan putih pun berbeda-beda jumlahnya, hehe. Untuk tokoh adat, diberikan berkat yang cukup besar, aku lihat si bapak membawa ember yang didalamnya ada bunga, tentu dibawahnya ada banyak telur rebus dan nasi ketan putihnya. Jadi setiap warga yang pulang dari acara Maulid nabi, terlihat seperti membawa pot yang berisi bunga,hahaha. Peringatan Maulid Nabi Muhammad diberbagai daerah masih sering dilakukan dengan berbagai tradisi. Sekaligus mengingatkan pada umat muslim, khususnya kaum muda tentang kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Sampai dirumah.. waah satu orang membawa satu berkat. Kami ada 5 orang. Di dalam satu berkat ada banyak telur rebus, lalu di kali lima. Waaah buanyak bangeet telur rebusnyaa.. mau kasih tetangga, tetangga juga baru datang ke acara tadi. “Bisa bisul kita jadi, oo mama e....!” Ucap si Roi, salah satu anggota tim kami, tenaga analis dari NTT, haha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun