“Assalamualaikum. Dek, malam ini kita mau donasi buku ke thallasemia sekalian liat survey pasien baru yah. Bisa kaan?” bunyi BBM dari Kak Widhi. Ah kebetulan, masih di rumah Mega yang baru di wisuda. Dan jadwal setelah magrib menjalankan fungsi sebagai kurir baru di #SR. Yak, sekarang Alhamdulillah aku sudah tergabung di SR atau Sedekah Rombongan. Aku sedang semangat tinggi dengan ini. semoga stabil terus semangatnya, hehe.
Jadi kali ini (25/03/15) SR akan memberikan donasi pada Ruangan Thallasemia RSUD DR.H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung. Terdapat ratusan buku yang dibawa Kak Widhi dari Bandung. Meliputi buku komik, novel, pelajaran sampai buku motivasi. Tim SR sudah konfirmasi ke ruangan Alamanda, karena ruang thallasemia merupakan satu bagian dari ruang Alamanda. Ruang Alamanda adalah ruang anak, ruang thallasemia pun begitu. Bedanya, Ruang Thallasemia ini di khususkan untuk pasien thallasemia dan hemofilia. Pasien yang nemiliki penyakit kelainan darah dan bukan penyakit infeksi. Hal ini difungsikan agar pasien thallsemia dan hemofilia tidak tertular penyakit lain, atau infeksi nosokomial.
dok.pribadi. pemberian buku bacaan jam 7 malam tadi..
Ada beberapa pasien diruangan itu, mereka menyambut dengan senang hati, dengan bersemangat mereka melihat-lihat buku. “Alhamdulillah, terimakasih banyak. Semoga bermanfaat untuk para pasien dan semoga menjadi amal ibadah bagi tim sedekah rombongan..” tutur Kak Ardian selaku perawat penanggung jawab Ruang Thallasemia. Lalu buku-buku ini akan di sampul plastik terlebih dahulu, diberi kode dan dibuatkan kartu pinjam. Agar buku tetap awet dan bermanfaat.
Sebagai kurir, aku merasakan sedikit demi sedikit nikmatnya melihat oeanglain tersenyum. Sebelumnya #SR memang aktif memberikan bantuan ke berbagai orang yang membutuhkan. Apapun jenisnya, lebih sering pemberian donasi dana untuk pasien yang sedang sakit dan tak memiliki biaya, dalam bentuk donasi buku, dalam bentuk pelayanan tempat tinggal atau rumah singgah bagi pasien yang sedang dirujuk dan tak memiliki tempat tinggal.
Sedekah Rombongan atau #SR yang memiliki slogan ‘Menyampaikan Titipan Langit Tanpa Rumit, Sulit dan Berbelit-Belit’ini memang sudah menasional. Mungkin hanya aku saja yang belum mendengar tentang sedekah rombongan. Karena kurir bagian Lampung memang sedikit. Malah beberapa waktu lalu kurir sedekah rombongan bagian Lampung hanya satu orang. Itupun beliau dari Bandung, dan ke Lampung untuk sekolah kedokterannya. Kali ini Alhamdulillah mulai bertambah beberapa kurir dari Lampung. Jika Kang Arif mengatakan jadi kurir SR berasa Keren. Aku sendiri merasa menjadi Kurir SR menenangkan dan indah. Karena selain kita memiliki banyak saudara baru, kita selalu didoakan dengan berbagai pasien dan orang yang telah dibantu oleh kita.
Darimana Dana nya? Namanya juga sedekah rombongan. Dananya tentu dari langit. Eh dari sedekah semua orang yang mau bersedekah se-Indonesia. Melalui rekening #SR. Semua orang bisa bersedekah, tanpa harus takut sedekahnya tak diberi pada yang hak. InsyaAllah pasti diserahkan pada yang membutuhkan. Karena di dalam web sedekah rombongan: http://sedekahrombongan.com. Semua tertulis reportasenya lengkap. Reportase pemberian donasi dana. Dari asal usul pasien, apa sakitnya, data pasien, kenapa ia harus dibantu, dan lain sebagainya. Sudah banyak sekali yang dibantu oleh SR dan semua tertuang dalam Web nya.
Sedekah Rombongan yang lahir pada tanggal 9 Juni 2011 dan didirikan oleh Kang Saptuari ini memang membuat semua orang terpanggil untuk sedekah. Dimulai dai media blog, lalu media sosial dengan hastag yang mudah dikenali #SR. Hingga sekarang SR terus gencar menyalurkan amanat dari langit dan blusukan demi penyampaian amanat yang tepat sasaran. Menjadi kurir setidaknya dapat melaporkan dana yang sudah diberikan dan di follow up supaya dipergunakan dengan semestinya.
Ohya, SR juga sudah bekerja sama dengan berbagai rumah sakit yang ada di Indonesia yakni RSCM, RS Mata Cicendo, RS Dharmais, dan RS lainnya. Karena sebagian pengurus, kurir di SR adalah orang kesehatana yakni dokter dan perawat. Namun banyak juga yang berprofesi lainnya. SR hanya bermodalkan keikhlasan dan kerelaan hati untuk berbagi dan menyalurkan amanat dari Langit itu.
#SedekahRombongan juga memiliki visi dalam bentuk penjelasan identitasnya: “Ini adalah Sedekah Jalanan, ini tentang obat yang belum terbeli, beras dan lauk yang belum terbayar… tentang susu dan makanan bayi yang habis esok hari, juga biaya sekolah yang masih tertunda… juga tentang bangunan panti, pondok, tempat tinggal bersama yang harus ditambah luasnya…” #SedekahRombongan menyampaikan titipan dari langit, tanpa perlu rumit, sulit, dan berbelit-belit!”
Mari terus bergerak dan ikut mengangkatnya bersama-sama!
Gak ada perbuatan baik yang sia-sia…
untuk tabungan kelak di kuburan kita semua…
“Sayangilah mereka yang ada di bumi, agar engkau dicintai yang ada di langit..”
(Rekening KHUSUS #SedekahRombongan)
Rek BCA: 456-492-1400
Rek Mandiri: 137-00-8979-8900
a/n Saptuari Sugiharto
Mulai sekarang, yuk peduli pada sesama. Sedekah membersihkan harta. Sedekahkan jasa menyehatkan jiwa. Dan melihat oranglain tersenyum membuat hati ini bahagiaa.
“Dan bandingan orang-orang yang membelanjakan hartanya kerana mencari keredaan Allah dan kerana meneguhkan (iman dan perasaan ikhlas) yang timbul dari jiwa mereka, adalah seperti sebuah kebun di tempat yang tinggi, yang ditimpa hujan lebat, lalu mengeluarkan hasilnya dua kali ganda. Kalau ia tidak ditimpa hujan lebat maka hujan renyai-renyai pun (cukup untuk menyiraminya). Dan (ingatlah), Allah sentiasa Melihat akan apa yang kamu lakukan,” (QS. Al-Baqarah:265).
"Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (Q.S. Saba 34:39).
"Ada tiga perkara yang saya bersumpah atasnya dan saya memberitahukan kepadamu semua akan suatu Hadits, maka peliharalah itu: Tidaklah harta seseorang itu akan menjadi berkurang sebab disedekahkan, tidaklah seseorang hamba dianiaya dengan suatu penganiayaan dan ia bersabar dalam menderitanya, melainkan Allah menambahkan kemuliaan padanya, juga tidaklah seseorang hamba itu membuka pintu permintaan, melainkan Allah membuka untuknya pintu kemiskinan," (H.R. Tirmidzi, dari Abu Kabsyah, yaitu Umar bin Sa'ad al-Anmari r.a.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H