[caption id="attachment_320388" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi"][/caption]
HAI. Kali ini potingan agak buru-buru, ada banyaaak yang harus dikerjakan malam ini, tapi tetap, karena konsistensi, aku akan tetap posting sesuatu disini. Hanya punya waktu 30 menit untuk menulis postingan malam ini, karena management waktu mengharuskan menyisihkan waktu setengah jam saja, haha gayaa.
Operation Komer adalah ruangan yang kami jelajahi. Ruangan para tenaga medis profesional, tidak boleh sembarangan orang memasukinya. Dokter spesialis bedah yang selalu ada disini, dokter anestesi, dokter anestesi, perawat anestesi, perawat operasi sebagai asisten, dan perawat lainnya sebagai penyedia keperluan perlengkapan.
Sejak awal saat di bertemu oleh kepala ruangan, pak Hardianto, pertama memperkenalkan kami mengenai area operasi. Mana yang steril, semi steril dan area free. Ruangan semi steril di ruangan operasi adalah ruang RR (Recovery Room) dan ruang free adalah ruang yang tidak steril, ruang steril adalah ruang yang memiliki pintu, dengan cat yang berbeda, mewajibkan menggunakan baju operasi, menggunakan sandal tertutup ruangan, memakai masker dan memakai topi operasi bagi orang yang tak mengenakan jilbab, sedangkan yang berjilbab, setelah mengganti baju dengan baju operasi, jilbab pun harus diganti dengan jilbab yang berbeda. Intinga, ketika memasuki ruangan atas ini, ada garis merah yang memiliki tulisan “Lepas Alas Kaki disini” artinya alas kaki tak boleh dipakai. Untuk tata ruang pada OK (Operation Komer) yang mengatur adalah perawat kamar operasi, management pengaturan udara, peralatan, dan lainnya yang mengurus perawat, sedangkan dokter bertindak pada saat pembedahan di meja operasi.
Ada pula ruangan sterilisasi, yakni Central Sterilisasi Sampling Departemen (CSSD), diruangan inilah semua peralatan operasi di bersihkan, segala kuman di hilangkan, di dalam ruangan ini ada beberapa lemari besi seperti oven raksasa yang dibawahnya terdapat mesin disana terdapat berbagai tombol pengaturan dalam mensterilisasi alat, untuk membuka dan menutup lemari besi ini hati-hati, apalagi jika tanpa sarung tangan tebal, karena oven besi ini sangat panas, yap sterilisasi dengan merebus atau memanaskan alat, agar kuman mati seketika. Sedangkan jubah khusus ruangan operasi yang akan digunakan oleh dokter bedah dan perawat asisten operasi pun di cuci secara khusus tentu dengan steriltas yang tinggi.
Oh ya, pak Hardianto juga selalu mengingatkan pada mahasiswa untuk hati-hati. Yap, ucapan itu secara tegas ditekankan pada kami untuk tidak sembarangan. Karena kamar operasi sangat steril, kita tidak boleh sembarangan pegang alat, apalagi alat yang sudah terbungkus dengan kain hijau, atau meja alat yang sudah terbentang alas hijau dengan alat operasi didalamnya, jangaan, karena jika kamu yang tidak steril menyentuh peralatan tersebut, alat tersebut otomatis tidak bisa digunakan, dan harus di sterilisasi kembali. Oke, kembali aku tekankan, bahwa peralatan diruangan operasi untuk membedah organ dalam manusia, maka harus steril.
[caption id="attachment_320389" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi"]
Cuci tangannya pun berbeda, seperti yang kita ketahui dalam ilmu kesehatan cuci tangan ada dua jenis, yaitu cuci tangan prosedur dan cuci tangan bedah. Cuci tangan prosedur adalah cuci tangan 7 langkah seperti biasanya, cuci tangan bedah lebih berbeda, dilakukan lebih berulang-ulang, telapak tangan harus menghadap atas, tak boleh kebawah, posisi cuci tangannya begitu, mengguyur dengan air mengalir pun harus menghadap atas, karena semua air uang menyentuh kulit adalah infeksius, jadi air harus mengalir diujung siku tangan, keran akan otomatis mengalir jika alat di dekat kaki di senggol, kemudian setelah cuci tangan disemprot dengan alkohol 96% itupun yang menyemprotkan bukan yang mencuci tangan , tapi oranglain yang dalam keadaan belum steril, memakai jubah operasi, yang mengikat tali belakang adalah orang yang non steril juga.
[caption id="attachment_320390" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi, yang mengikat jubah harus orang yang belum steril seperti pada gambar"]
pakai handschoon steril, handscoon menimpa pergelangan jubah, jadi jubah operasi tak mengganggu jalannya operasi. Maksimal orang yang berada di dalam ruang operasi adalah 8 orang, hal itu untuk menjaga sirkulasi ruangan, jadi jika 4 orang penindak operasi, ada 4 orang lain yang bisa berada disekitar, misalnya koas dan mahasiswa keperawatan/kebidanan.
[caption id="attachment_320391" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi. jangan lihat modelnya, karena dia hanya gayaan, hehe seharusnya pergelangan baju yang pnjang harus digulung sampai ujung siku tangan, oke"]
Ruangan operasi yang terlihat dari luar tak terlalu luas, ternyata di dalamnyaa.. luas sekali, ada 10 kamar operasi dengan peralatan yang siap di tiap ruangan, terdapat tempat cuci tangan operasi masing-masing, biasanya tiap ruangan telah di tetapkan untuk tempat operasi bedah spesifik, seperti kamar OK 5 sebagai tempat bedah Obgyn (kandungan), ada ruangan untuk bedah ortopedi, bedah anak, dan ruang bedah lainnya, namun jika memang ada kamar bedah kosong bisa dipakai untuk operasi lainnya dengan pertimbangan tetentu.
[caption id="attachment_320398" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi. team yey! ini masih kurang dewaa sama yang moto hehe"]
Status sebagai mahasiswa keperawatan dan masih sebagai perawat umum belum ada spesifikasi, memang masih dalah hal ‘melihat’ artinya kita tidak melakukan tindakan operasi atau membantu dokter. Namun ada diantara kami yang beruntung dan diperbolehkan oleh kakak perawat untuk menjadi asisten dokter, tentu gak sendiri karena di tiap operasi maksimal ada 4 orang yang berdiri tepat di dekat pasien di meja operasi, yaitu mereka yang sudah steril, dokter pesialis bedah yang melakukan tindakan pembedahan, asisten 1 membantu dokter membuka jaringan, menahan jaringan agar tetap terbuka, asisten 2 menyediakan alat yang diperlukan dokter dan asisten 3 sebagai pembersih darah dengan kasa atau suction khusus jika darah di jaringan mengalir, agar jaringan tetap kering dan dokter dapat melakukan tidakan dengan leluasa. Nah asisten 3 ini biasanya mahasiswa ditempatkan.hehe
[caption id="attachment_320392" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi. dont touch! kalau sudah dibuka begini, kain hijau yang menutupi kotak alat sudah steril, jangan sembarangan. jangan disentuh kalau kamu belum steril hehe"]
[caption id="attachment_320393" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi"]
MEMULAI
Oh ya, gak lupa sebelumnya pasien yang sudah siap operasi, dan sudah menggunakan baju operasi masuk kedalam ruangan, infus sudah terpasang, dokter anestesi, atau jika dokter anestesi berhalangan perawat anestesi yang memasukkan obat dengan perhitungan dosis yang sudah di setujui oleh dokter anestesi, biasanya sebelum memasukkan obat perawat anestesi menghubungi dokter anestesi untuk laporan keadaan pasien terakhir sebelum operasi, mengenai tanda-tanda vital, dan lain sebagainya, jika dokter sudah bilang oke lanjutkan, maka perawat anestesi memasukkan obat yang sesuai, disesuaikan dengan jenis anestesinya.
[caption id="attachment_320395" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi. pernafasan klien yang sedang operasi, terpantau dari monitor ini"]
Yang terlihat biasanya obat anestesi dimasukkan dalam IV line, kemudian pasien menghirup udara dari mesin anestesi dan pasien tertidur, kemudian di lakukan lagi berbagai peralatan nafas yang dibutuhkan untuk menstabilkan pernafasan pasien, perhitungan sirkulasi dan oksigen masuk dan ekspirasinya pun ada di monitor mesin anestesi. Perawat anestesi terus berjaga, jika operasi ternyata memakan waktu lebih, maka diberikan anestesi tambahan yang disesuaikan dengan keadaan pasien.
[caption id="attachment_320394" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi. monitor dan mesin anestesi"]
Oke pada akhirnya, ada berbagai jenis operasi yang sudah aku saksikan, mulai dari pemasangan ORIF yang seru dengan bunyi mesinnya, dan plate screw nya, melihat langsung tulang yang patah itu, melihat operasi pengangkatan kista yang Subhanallah sangat nyeri melihatnya, melihat operasi amputasi pada kaki yang patah, kemudian kaki tersebut terjangkin kanker tulang di amputasi dar paha kiri kebawah, yang memiliki kesan tersendiri dan rasa penasaran luar biasa.