[caption id="attachment_326313" align="aligncenter" width="539" caption="dok. Pribadi"][/caption]
Kamis, 29 Mei 2014
Jauh dari rumah orangtua, jauh dari orangtua, jauh dari kondisi rutinitas rumah terkadang membuat seseorang beradaptasi,. Yak, harus adaptasi. Pergi untuk beberapa minggu dan jauh dari keluarga adalah hal perdana bagiku. Padahal dulu saat SMA pinginnya kuliah di Jawa, jauh dari orangtua supaya bisa belajar mandiri. Ternyata gak mudah. Buktinya sekarang, gak jauh-jauh ke Jawa, masih di provinsi Lampung saja sudah agak sulit beradaptasi.
Praktik Kerja Lapangan ke suatu desa di Provinsi Lampung, tepatnya di daerah Pringsewu, yakni Pringsewu Barat. Segala aktivitas tentang target perkuliahan ada disini. Suasana yang berbeda, dan rutinitas berbeda.. apa saja yang berbeda? Dan jika tidak beradaptasi secara adekuat, niscaya kita sendiri yang adakn kena da,pak buruknya, yang paling ditakuti adalah-à tubuh drop, alias sakit.
RUMAH
Lingkungan yang berbeda. Memang tak senaas teman-teman yang berada di pelosok sana, seperti di Pardasuka, Lugusari, Tanjung Dalam, dan lainnya. Namun kodisi rumah yang berbeda tentu harus diadaptasikan. Rumah yang cukup luas, berkeramik, dan bertingkat ini adalah tempat bagi 16 Mahasiswi Poltekkes. Suasana kamar, suasana pemilik rumah, intesitas air yang terbatas, serta cuci baju, cuci piring jemur-angkat pakaian. Berlebihan? Yak aku aga berlebihan. Bayangkan, rumah sebesar ini dengan jaminan air lancar mengalir dari keran namun intesitas kami menimba di sumur lebih sering ketimbang tinggal putar keran. Hal ini akan tetap kami syukuri, sungguh.
MAKAN
Mengatur uang makan perhari. Makan pagi-siang-malam. Malah lebih banyak godaan adalah saat teman mengajak jajan yang banyak, coba tempat makan baru dan lain sebagainya. Kalo aku selama ini lebih banyak sarapan pagi nasi uduk -__- ini karena tak ada pilihan lain, nasi uduk dan telur dadar atau telur ceplok jadi rutinitas di pagi hari, walau kadang makan nasi bersayur juga. Terkadang kami juga masak sayur bersama, menikmati bersama.
[caption id="attachment_326314" align="aligncenter" width="539" caption="dok. Pribadi. ini pasir pantai loh tanahnyaa, padahal pantai jauuuh dari lokasi hehe"]
DOSEN
Kehadiran dosen yang hampir setiap hari, walaupun hari libur, dosen tetap datang, mending hanya sehari sekali, kadang malah sehari dosen datang sampai tiga kali. Waaah seperti minum obat nih. Namun, kamu tetap mensyukuri, kami yakin itu adalah bukti perhatian dosen pada mahasiwanya, mengontrol keadaan mashaiswa, dan mempersilahkan kmai untuk berkonsultasi jika ada masalah.
KANGEN
Kangen rumah? Iyaa. Jangan ditanya. Kangen masakan emak?pasti! kangen mama?jelas! kangen papa?apalagi! kangen adek?iya banget! kangen kakak? Ho oh! 3 minggu di desa orang membuat kami selalu berhubungan via BBM atau SMS. Ninda sering BBM tentang kegiatannya dirumah, mama sering ngirimin foto Hamka yang lagi 10 bulan, foto bugilnya lagi mandi juga pernah dikirim via BBM hehe, Papa suka mengungkapkan kerinduan via sms dengan dalih... “Mama kangen tuh..” padahal itu pasti papa yang kangen sama aku hehe. Semua tentang rumah ku rindukan.. oh ya spesial buat kamar tercinta ah rindu meja belajar! Dan kasur! : )
KELAPARAN
Karena padatnya aktivitas, lapar lebih sering datang. Apalagi jelang maghrib, itu perut udah nge-jazz sampbil keroncongan. Kalau gak masak, kami harus beli, dan untuk beli keluar itu sangat malas, kadang teman juga malas keluar, kalo gak ada teman keluar, mending gak usah pergi deh. Lapernya tutup pake air putih, kalo sendirian takut diculik hehe:’)
LAPORAN
Mahasiswa gak jauh dari laporan, ketikan, tugas, laporan, dan kegiatan di masyarakat. menyita waktu kadang jika harus kumpulan tiap waktu untuk membahas laporan dan mengerjakan bersama-sama namun itulah, itulah yang harus kami lakukan agar segalanya berjalan baik dan sesuai target.
[caption id="attachment_326315" align="aligncenter" width="539" caption="dok. Pribadi"]
ODOJ
Tak ketinggalan untuk rutinitas yang abru aku ikuti ini One Day One Juz. Jauh dari rumah makin banyak kegiatan terkadang membuatku kaget dan harus beradaptasi berhari-hari, alias sering tak kholas atau tak selesai satu juz dibaca perharinya. Namun lambat laun, ketika sudah tau rutenya akhirnya aku bisa menyesuaikan, ditambah semangat dan motivasi para Odojers menjadi tenaga yang menguatkan. Kini sebisa mungkin aku membaca 2 lembar Al-Quran tiap selesai sholat wajib, jika ada kesempatan sholat dhuha kemudian membaca beberapa lembar Al-Quran. Dan Alhamdulillah cukup efektif. Sebelum adzan Isya Alhamdulillah satu juz perhari selesai dibaca : )
CUACA
Cuaca Pringsewu? Waaah jangan ditanya, disini sangaaat panas. Apalagi disiang hari. Panasnya itu bisa ngakar di epidermis loh. Dasyat, dikamar panas, diluar apalagi, dan kalau disini nikmat panasnya selain jemuran bisa kering dengan cepat, kenikmatan berwudhu bisa dirasakan disini. Nikmatnya wudhu, semburan air dari keran, menyapu wajah yang sedang panas, kalau berkeringat, keringkan dulu daah keringatnya hehe. Air nya lumayan dingin (kadang). Tapi sayang air disini walaupun jernih, zat kapurnya cukup tinggi. Jadi untuk minum di air sumur sangat tidak dianjurkan. Kami lebih memilih untuk beli minuman isi ulang di dalam galon.
SAKIT
Disini aku lebih sering kena serangan radang tenggorokan. Mungkin karena seringnya jajan yang berminyak dan minyaknya mungkin gak bagus. Terus makan-makanan yang manis dan mungkin bewarna, jadilah radang tenggorokan menjadi-jadi. Kesulitan menelan, kadang amandel terasa membesar, pilek sesaat dan lain sebagainya. Tidur larut malam, mungkin hampir tiap hari disini :’)
Ah, itu mungkin yaa, berbagai hal yang harus diadaptasikan disini. Dirumah orang, di desa orang, di daerah orang. Semuanya perlu beradaptasi sehingga kita bisa berkembang dengan baik dan menyesuaikan. Apapun tempatnya,dimanapun, pastikan kita bisa beradaptasi dengan lingkungan. Supaya kita tidak drop.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H