Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tentang Seperjuangan

15 September 2014   23:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:36 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali mengingat, mencecap, dan merasa. Gak berbekas rasanya kalau tak menceritakan bagaimana ‘KAMI’ berjuang selama 3 tahun bersama. Ya, aku sangat-sangat bersyukur pada Allah, mendapatkan sahabat seperjuangan yang senantiasa saling mendukung selama 3 tahun untuk menjadi seseorang yang cukup mumpuni di bidang keperawatan. Teman berjuang yang sangat dekat dengan aku, dan kami merasakan berbagai rasa bersama.

dok. Skies Photography. Vivi, Tesi, Dwi Septaria dan Aku :D

KAMI BER-EMPAT. Dwi Septaria Said, Tesi Noviana, Vivi Alifiya, dan Rinta Wulandari (aku). Kami tidak langsung bersama, tidak kenal satu sama lain saat SMA, apalagi pernah jadi teman masa balita. Belum pernah. Begitupun saat tingkat I awal memasuki perkuliahan, kami tak langsung dekat, tak langsung akrab, kam menjalankan biasa saja. Selaku teman yang saat itu satu kampus, dan satu asrama.

Awal. Dari mereka bertiga, adalah Tesi Noviana yang aku kenal pertama kali. Pertama bertemu saat PPS atau istilahnya Ospek. Berperawakan sipit, oriental, rambut sebahu (belum pakai jilbab), dengan kemeja cokelatnya. Saat kenalan..

“Namanya siapa?” ..

“Tesi”.

“Ha? Siapa?”

“Tesi”. Dia mengulang.

“Mirip nama pelawak ya?hehe” *baru kenal aku udah ngeselin*

Dia gak tersinggung. Mungkin sudah menduga ada beberapa orang merespon seperti ku. dan faktanya ternyata nama Tesi adalah nama yang diberikan orangtuanya sebelum nama pelawak itu terkenal. Dan siapa yang niru hayoo.. “Pelawak itu yang niru temen gue, Tesi”. *gaya pengacara kondang*. Faktanya lagi, Tesi pernah bilang bahwa nama tesi itu dari bahasa Cina/ mandarin gitu ya, harusnya ‘Taxi’ tapi karena lafalnya, jadi dibuat saja “Tesi”.

Selanjutnya Tesi adalah orang yang sakit. Ceria dan gak suka tindakan monoton. Itu terbukti saat diasrama, dia paling gak betah tinggal dikamarnya. Dia selalu keliling kamar, silaturahim dari satu kamar ke kamar lain. Malah pernah saat itu, kamar dia piket air. Harus bangun jam 3 ngurus air. Dan di subuh buta aku liat dia tegeletak tidur diatas tikar kamarku. Padahal kamar dia saat itu di A6. Tapi ketidurannya di kamar A3 -_-

Orangnya gesit dan terampil. Ingatannya kuat, cerdas, rapi dan mandiri. Kalau sekelompok sama dia, ah jadi amaan, karena selalu bisa bekerjasama. Tesi termasuk tipe wanita cuek tapi peduli. Kelemahannya Cuma satu. Dia suka lupa mau ngomong apa. Seperti saat itu.. Dia manggil seperti ada sesuatu yang pentiiing banget, kami datang penasaran.. “Eh sini geh.. hmm (diam mikir), tuh kan gue lupa mau ngomong apa..hmm apa yaa..” sambil inget-inget. --___----

KEDUA. Aku mengenal cewe berkaca mata ini.namanya Vivi Alifiya. Dan pertama kenal memang rada aneh. Jadi ceritanya kami mahasiswa baru pada masuk asrama pertama kali. Nama-nama yang akan menghuni kamar sudah di tempel. Jadi tiap mahasiswa harus mengecek namanya sendiri untuk mengecek namanya. Aku baru masuk koridor dalam asrama. Tiba-tiba cewe berkacamata ini negor dengan semangat dan sumringah... diawali dengan lihat nama yang dipintu dulu.. “Tesi kan? Yeey kita sekamar.. “ sambil senyum girang. Aku diam. “Ha? Gue bukan Tesi. Gue Rinta. Tuh kamarnya disebelah. Kamar B3..” sambil nyengir aneh aku melipir ke kamar sebelah. “Eh salah ya berarti...” tuturnya masih senyam-senyum.

Vivi adalah orang yang sangat asik. Dia jarang tersinggung, selalu bisa diajak bercanda. Dan paling lama untuk ketawa. Maksudnya kalau ada sesuatu yang lucu, kami bertiga ketawa, Vivi diam. Tapi 5 menit setelah kami diam, Vivi baru ngakak. Duh impulsrada pelan aja ini nih ;’)Diawal Vivi terlihat pendiam, tapi setelah kenal, waah bakalan gak nyangka kalau orangnya begitu hahaha. Kalau tertawa paling keras, dan meledak-ledak. Kenapa? Ya itu tadi, 5 menit setelah kami tertawa, Vivi baru ketawa -_--

Selayaknya Mahasiswa, Vivi orangnya cukup ‘gupek’. Sebenarnya istilah ‘gupek’ cuma ada di Lampung ya. Hmm bahasa umum nya... ‘Grasak-grusuk’. Kerjanya ligat, tapi kurang rapi, nulisnya cepeet bangeet tapi kebaca kok sumfah, dan besar-besar (gakjauh beda sama tulisan sendiri nih). Diantara kami berempat, kayaknya si Vivi yang paling cocok sama aku, gak tau kenapa, pasti hal aneh dialami kami berdua. Entah kejadian saat dines, kejadian di kampus atau daya tangkap kami dalam pelajaran haha. Tipe orang yang ‘diam’ jika ada masalah. Kadang sulit ditebak. Vivi tipe orang yang selalu menerima saran dengan baik. Mandiri, dan cukup tangguh.

KETIGA. Mengenal Dwi Septaria Said. Pertama kenal, karena saat tingkat 1 sekamar di B3. Dan akhirnya tercetus nama ‘Ncep’ untuk panggilan sayang ke dia, berujung seluruh penghuni asrama manggil dia dengan sebutan ‘Ncep’. Sempat protes, tapi akhirnya dia menerima haha. Rajin, rapi, pendiam. Itu yang terlihat di awal. Di awal dia sering merasa sendirian, dan gak nyaman dengan anak-anak B3, akhirnya lebih suka tinggal di kamar B2, dibanding kamar sendiri. Tapi itu diawal. Tapi setelahnya dia selalu bersama, dan menjadi penghuni tetap kamar B3 selama 3 kali rolling kamar :D

Dia orang petama yang selalu protes dengan tulisan aku.. “MasyaAllah tulisannyaa... capek mata ‘gua’ baca tulisan ini...” (tuturnya saat tingkat 2 awal). Dan saattingat 3 dia masih juga protes dengan tulisan ku..”MasyaAllah tulisannya.. capek mata ‘ana’ baca tulisan ini...” perhatikan kalimat diatas. Yaa sama-sama gak suka sama tulisan tangan aku sih.. tapi liat kata yang dipetik satu itu. ‘gua’ dan ‘ana’. Tebak.. ini dia nih, terjadi perubahan luar biasa pada diri Ncep sejak memasuki tingkat III awal. Ana (Ncep) luar biasaaa!

Ncep Tipe orang yang cerdas, rapi, dan selalu bekerja keras, tekun dan terampil. Jago bahasa Jerman dan bisa mengendarai mobil. Cepet banget nalarnya. Ohya, penyabar juga. Setia juga. Ini terbukti saat mau konsul sama pembimbing 1, dia dengan ikhlas berdiri 2 jam di depan ruangan ketua jurusan (pembimbing 1 nya, Pak Purbianto) demi konsul dengan beliau. Gak hanya berdiri sih, dia keliling jalan-jalan sendirian biar gak boring, tapi tetep dia setia menunggu.

Jadi semenjak memasuki tingkat 2 pertengahan, kami mulai mengikuti kholaqoh. Mulai gencar menambah siraman ilmu agama. Dan perubahan beneran terasa oleh encep saat memasuki tingkat III awal, duh sampe merinding melihat jilbab yang biasanya sekedarnya saja seperti mahasiswa umumnya, kini di panjangkan lagi sampai menutupi pundak kebawaaah lagiii. Sudah gak pake kata ‘gue-lo’ karena dia paling gak bisa pake kata ‘aku-kamu’ kini dia pake kata ‘ana-anti’, semakin Syar’i dan taat. Perlahan kami juga mulai ditarik atau ter-tarik dengan perubahannya saat itu. mulai banyak tanya tentang A-B-C-D, tentang apapun.

Tipe ncep menurutku adalah tipe yang agak sulit membuat keputusan. Selalu bilang ‘terserah’ ‘yaudah’. Tapi memang wanita, kemauannya sulit diterka ya?hehe. Tipe yang juga cepat merasa panik, paling penyabar, dan paling gak pernah marah. Kini dia jadi sosok wanita yang tangguh dengan prinsipnya, tahan, dan konsisten.

Itulah mereka bertiga. Mereka adalah teman seperjuangan yang cukup dekat denganku. Satu angkatan adalah teman seperjuangan, tapi mereka bertiga paling selalu ada menemani. Kami sering duduk bersama, membuat obrolan-obrolan kecil yang mengundang tawa, ringan saja, dan obrolan kami santai, saking menjaga supaya tidak jadi ghibah, kami membicarakan satu sama lainnya, saling mengkoreksi, terkadang tertawa sendiri jika kelakuan diantara kami ada yang aneh hari ini. ya, kami tertawanya berempat,dan tidak ada saling tuding pada siapapun.

Kami sering makan siang bersama, buka puasa bersama, belajar bersama. Malah sebelum dinas terakhir secara nonstop kami selalu bareng. Pulang magrib juga bareng saat kuliah sampai jam 4 sore, dilanjutkan kholaqoh bersama Ummi Atik sampai jelang Maghrib. Saat itupun kami pernah hanya kholaqoh berempat. Karena lainnya berhalangan hadir, tapi kami selalu bersama dalam kebaikan. InsyaAllah.

14107737261020885401
14107737261020885401
dok. Skies Photography. Alhamdulillah kami sudah wisuda, siap menjalani hari kedepan dengan tanggungjawab pada cita-cita priadi :D

Kini kami sudah di wisuda. Masing-masing kami memiliki rencana untuk melanjutkan perjalanan hidup. Kami tak akan berkumpul se-intensif saat masih di kampus Poltekkes. Mungkin kami akan berbeda-beda jadwal dan sangat sulit berkumpul. Tapi kami yakin, bahwa kami akan tetap menjaga silaturahim, dan berusaha jadi orang yang bertanggungjawab pada cita-cita kami masing-masing. Kami akan selalu menjaga tali ini, tali persaudaraan.

Terimakasih atas semangat positif, kebersamaan, suka, duka, canda, kelakar dan ilmu yang pernah dibagi. Terimakasih atas bincang hangatnya. Terimakasih atas segala pengorbanan untuk saling melengkapi dan mengingatkan pada kebaikan. Terimakasih banyak. Aku sayang kaliaaaan. Semoga kita jadi perawat yang baik ya!

Salam Seperjuangan!

Note: postingan ini sudah mendapatkan izin posting dari si empunya nama masing-masing :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun