[caption id="attachment_355526" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: koleksiuno.blogspot.com. ini dia nih, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang :)"][/caption]
Lulus dari kampus Poltekkes Tanjung Karang, kemudian harus menghadapi kenyataan Uji Kompetensi untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) saat sudah lulus dari kampus. Dan STR menjadi salah satu syarat sebuah profesi kesehatan, khususnya perawat. Berhubung undang-undangnya sudah memiliki aturan seperti itu.
Karena jarak Uji Kompetensi dengan kelulusan yang bulan September lalu, maka gak salah jika tiap peserta akan mengalami syndroma lupa materi. Ya, materi pelajaran keperawatan sangat kompleks. Sama dengan para dokter, maksudnya di jurusan keperawatan semua materi kesehatan dipelajari. Mulai dari anatomi fisiologi, keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan komunitas, keperawatan keluarga, obat, dll. Beda dengan bidan, yang kemarin sudah melaksanakan Uji Kompetensi, mereka hanya berlingkup di bidang Maternitasnya saja.
Bersyukur menjadi alumnus Poltekkes. Walaupun notabene kami sudah lulus, otomatis kami sudah lepas. Institusi pendidikan juga tak berkewajiban mengurusi para alumni yang akan Uji Kompetensi. Toh itu menjadi hak alumni masing-masing, mau segera dapat STR atau tidak. Tapi Poltekkes beda. Para dosennya masih sangat peduli pada kami. Aku sempat bertanya pada teman yang berada di institusi swasta keperawatan. Mereka mengatakan, tak ada kabar dari kampus atau Pre-test, Post-test Uji Kompetensi yang akan di adakan. Mereka malah belum tau kabar kapan institusinya akan mengadakan Uji Komptensi.
[caption id="attachment_355529" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. kalo ini, serius masih mahasiswa! hehe"]
Kami merasa diayomi dan dihargai, Mengetahui anak didiknya akan menjalankan Uji Kompetensi, maka Poltekkes mengadakan Ujian Pre-Test tanggal 1 November lalu. Ujian inilah yang membuat aku pulang cepat-cepat dari Aceh ke Lampung. Eh ternyata baru ujian latihan -__-. Pre test menjadi tempat berlatih kami. seperti soal try out. Dengan kasus-kasus kompleks, pertanyaan njelimet, dan option pilihan yang mengecoh. Dibuat oleh para dosen ahli yang sudah biasa membuat soal. Tanggal 24 Novembernya kami akan melaksanakan Post-Test.
Kemudian setelah Pre-test dihari selanjutnya diadakan pengkayaan materi. Namanya juga peng-kayaan. Diharapkan alumnus lebih kaya, dan mengulas ilmu yang mungkin hampir habis terbawa angin saat liburan hehe, sekedar mengingatkan karena manusia tempatnya lupa. Para pengajaran adalah para dosen yang dulu mengajar kami. mereka meluangkan waktu untuk kami. hari pertama adalam membahas soal KMB (Keperawatan Medikal bedah) oleh pak Tori Rihiantoro, M.Kep dan bu Musiana, M.Kep hari kedua mengenai pelajaran keperawatan jiwa oleh bu Sulastri, Sp.Jiwa, lalu pelajaran maternitas oleh bu Titi Astuti, Sp.Mat. Kemudian minggu selanjutnya selama tiga hari pula kami diajar oleh dosen kompeten lain. Saat itu alumnus yang mengikuti pengayaan kian sedikit, mungkin karena bentrok sama jadwal kerja bagi kawan yang sudah kerja. Hari itu di satu kelas kami diajar oleh duo spesialis keperawatan medikal bedah, wiih luar biasa kan, oleh bu Ririn dan pak Purbianto, lalu pelajaran komunitas oleh bu Dwi Agustanti, Sp. Kom, lalu pelajaran gerontik oleh bu Tumiur Sormin, M.Kes, materi management keperawatan oleh pak Gustop Amatiria, M.Kep, hari terakhir pengayaan diajar oleh Duo Doktor di jam berbeda. Mereka adalah Doktor Anita Bustami, dan Doktor Aprina. Wajah para dosen ini sangaat awam dan baru di lihat oleh sebagian besar kami. Yak, ternyata mereka mendapatkan tugas belajar S3, saat kami baru masuk. Jadi saat tingkat I para dosen itu mendapatkan tugas belajar, selama 3 tahun untuk mendapat S3 nya, kemudian saat mereka wisuda, kami pun wisuda. Jadi pas, mereka tak mengajar kami sama sekali.
Untuk aku sendiri, sudah setidaknya kenal sama bu Aprina. Maklum beliau sering tampil di Instagram sama anaknya,hehe. Yak, aku sering melihat ibu itu, dan anaknya pun sudah pernah bilang bahwa ibunya adalah dosen keperawatan di Poltekkes. Bu Aprina adalah ibunya Nidya Dwi Rahmawati, teman dekatku di SMA. Dari wajah, suara, mirip banget sama si Ninid. Ternyata dulu bu Aprina adalah sekertaris jurusan keperawatan sebelum Pak Purbianto yang menjabat waktu itu. Oleh para doktor itu kami diajarkan detail mengenai keperawatan anak, tetesan infus, cairan, sampai perhitungan dosis obat.
[caption id="attachment_355528" align="aligncenter" width="604" caption="dok. pribadi. Alumnus identik dengan baju bebas, karena selama kuliah kami pakai seragam hehe. sebenarnya ini foto tahun 2013, masih mahasiswa juga. tapi simbol alumnus gini aja yaa hehe"]
Kami bersyukur menjadi Alumnus, tak serta merta dilupakan oleh almamater. Kami pun tak akan melupakan almamater kami. Jika memang program ini dari Poltekkes seluruh Indonesia. Jika memang iya, ini baik sekali, salah satu ikhtiar agar kami dapat lulus bersama mendapat STR, namun jika ini adalah inisiatif dari kampus kami, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, waah suatu kehormatan dan beribu terimakasih untuk itu. Sayangnya, tidak semua dari kami yang mengikuti Uji Kompetensi ini. Beberapa orang ada yang tak mengikuti, sebenarnya itu pilihan. Namun bukankah lebih cepat lebih baik? Untuk Uji Kompetensi kami membayar tiga ratus ribu rupiah tiap anak. Itu sudah sangat sebanding dengan Uji Kompetesi yang kami dapatkan, plus sertifikat STR, plus pengayaan dari para dosen. Nah dari uraian diatas, bisa dibilang Poltekkes merupakan salah satu Institusi Pendidikan yang bertanggungjawab, karena serta merta berani merangkul kembali para alumnus, untuk sama-sama belajar, berusaha mengingatkan kembali apa-apa yang telah dipelajari agar lancar lah kami dalam menjawab Uji Kompetesi.
Jika di tunda mengambil Uji Kompetensi ini, kemungkinan besar untuk mendapatkan STR jadi lebih complicated, akan diadakannya ujian teori plus OSCE (Ujian Praktik) pada tahun 2018 nanti. Semua usaha setidaknya telah dikerahkan, untuk menjadi Lulus di Uji Kompetensi Keperawatan yang akan diadakan tanggal 27 November 2014 ini. Doakan kami ya, Kompasianer!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H