Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi merupakan dua golongan ahli-ahli agama Yahudi yang sangat taat beragama.
Ahli-ahli Taurat adalah pakar Kitab Perjanjian Lama khususnya kelima Kitab Musa (Pentateukh), yaitu: Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan.
Tugas mereka adalah mempelajarinya dengan teliti, menyalinnya, menyelidiki dan menafsirkannya lalu mengajarkannya kepada umat Israel, sehingga mereka disebut juga sebagai rabi atau guru.
Sedangkan orang-orang Farisi adalah suatu golongan yang "diasingkan" atau dikhususkan dari para rabi atau ahli taurat sehingga mereka sangat berpengaruh dalam agama Yahudi.Â
Mereka sangat kuat berpegang kepada hukum-hukum Musa dan kepada hukum-hukum agama Yahudi dan peraturan-peraturan yang sudah ditambahkan pada hukum-hukum itu dari zaman ke zaman.
Namun ketika Tuhan Yesus masih di bumi, kedua golongan ini sangat membenci Tuhan Yesus karena menurut mereka Tuhan Yesus tidak taat kepada Hukum Musa dan tidak berpegang kepada adat-istiadat Yahudi.Â
Misalnya mereka menuduh Tuhan Yesus tidak memelihara hukum sabat karena menyembuhkan orang pada hari sabat. Juga menyalahkan Tuhan Yesus karena tidak melakukan ritual membasuh tangan sebelum makan.
Sebaliknya Tuhan Yesus beberapa kali mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan sebutan "celaka" karena mereka dianggap munafik dan buta terhadap apa yang mereka ajarkan. (Matius 23:1-36: Lukas 11:37-54).
Karena apa yang mereka ajarkan sangat bertolak belakang dengan apa yang mereka lakukan. Semua ritual keagamaan yang mereka jalankan hanya dimaksudkan agar dilihat orang dan untuk mendapatkan penghormatan.
Dalam Matius 23:2-3, Tuhan Yesus berkata kepada orang banyak yang mengikutinya dan kepada murid-muridNya:Â