Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mempertanyakan Agama Tuhan

31 Januari 2021   19:45 Diperbarui: 1 Februari 2021   08:02 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setahu bapak, agama Kristen itu ada setelah tahun Masehi, jadi maksudmu Tuhan itu baru beragama sesudah Masehi dan sebelumnya tidak?" lanjut pak Togar masih dengan senyum sambil manggut-manggut.

"Makanya tadi saya bilang, pak, Tuhan itu beragama Buddha, karena agama Buddha adalah agama yang paling tua dari semua agama," kata Shuken menyela.

"Pertanyaan bapak sama, setahu bapak agama Buddha lahir sekitar tahun 560 sebelum Masehi, jadi maksudmu sebelum itu Tuhan belum beragama?" jawab pak Togar tetap dengan bahasa yang datar.

"Yang benar, pak, Tuhan itu beragama Islam, karena Islam adalah agama yang terakhir, paling benar dan paling sempurna dari semua agama," kata Amir, siswa yang dari tadi mengikuti pembicaraan dengan serius.

"Agama terakhir, paling benar dan paling sempurna, jadi apakah sebelum Islam ada, Tuhan memeluk agama yang tidak sempurna atau tidak beragama, begitu?" pak Togar balik bertanya.

"Jadi kalau menurut bapak agama Tuhan itu agama apa?" kata Santi tak sabaran ingin mengetahui agama Tuhan yang sebenarnya.

"Bapak tidak bermaksud menggurui atau mencampuri ajaran agama orang lain, dan nanti boleh kamu tanyakan kepada guru agamamu masing-masing, tetapi kalau menurut bapak, Tuhan itu tidak beragama," kata pak Togar.

"Maksud bapak, Tuhan itu atheis?" kata Sherly menunjukkan rasa tak setuju.

"Bukan... bukan atheis. Atheis itu kan berarti tak percaya Tuhan tetapi istilah itu hanya digunakan untuk manusia yang tidak mengakui adanya Tuhan. Istilah itu tidak berlaku untuk Tuhan," kata pak Togar.

"Tuhan tak perlu mengakui adanya Tuhan karena pribadiNya sendiri adalah Tuhan. Tuhan tidak perlu menyembah yang lain karena tidak ada lagi Tuhan selain Dia. Ingat, Tuhan itu Esa," kata pak Togar melanjutkan.

"Tuhan maha pencipta yang tidak diciptakan, penyebab yang tidak disebabkan, tak berawal dan tidak berakhir, kekal untuk selama-lama dan selamanya,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun