Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tidak Hanya PKS, Demokrat dan Wali Kota Jakarta Pusat Juga Risih dengan Blusukan Risma

6 Januari 2021   16:53 Diperbarui: 6 Januari 2021   17:18 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mensos Tri Rismaharini menemui gelandangan dan tuna wisma/dok. Beritasatu.com

Jika sebelumnya Ketua DPP PKS Bukhori Yusuf menyebut bahwa blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma adalah sebagai pencitraan untuk mengincar Pilgub DKI 2021, politisi Demokrat Mujiyono dan Wali Kota Jakarta Pusat juga memberikan pendapat mirip.

Mujiyono yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD DKI menyebut Risma lebay dan norak. Menurutnya blusukan Risma dikemas berlebihan sehingga tidak elok dipandang mata.

"Jangan lebay aja, dikemas berlebihan, norak jadinya. Yang dilakukan Bu Risma termasuk kategori berlebihan," ujar Mujiyono (Kompas, 5/1/2021).

Mujiyono kurang setuju jika Risma hanya blusukan di daerah steril saja seperti di kawasan Sudirman dan Thamrin tetapi Mujiyono menyarankan agar Risma harusnya juga blusukan ke daerah kumuh dan padat penduduk seperti Kali Angke yang banyak gelandangannya.

Tidak hanya Mujiyono, Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi ternyata juga merasa terusik dengan cara kerja Risma. Irwandi tidak setuju jika seakan-akan masalah gelandangan atau tunawisma hanya ada di Jakarta, tapi juga di seluruh kota besar di Indonesia.

Sebagai pelaksana harian, mungkin Irwandi tidak mau disebut seakan-akan tidak peduli dengan permasalahan sosial di wilayah Jakarta Pusat terutama dalam hal mengatasi masalah gelandangan dan tuna wisma.

"Saya bukan membela diri. Permasalahan tunawisma itu bukan di Jakarta saja. Ke Surabaya deh, di Medan, di Bandung. Ada enggak kota besar yang enggak ada manusia gerobak?" kata Irwandi (Kompas, 5/1/2021)

Tetapi Irwandi mengatakan bahwa dirinya siap berkaloborasi dengan Kemensos jika diajak. Irwandi menyebut bahwa pihak Pemkot telah berkali-kali menertibkan tuna wisma di wilayahnya dengan menwarkan tinggal di rumah susun tetapi tetap saja mereka kembali ke jalanan.

***

Yang aneh adalah mengapa Bukhori dan Mujiyono yang merupakan representasi dari PKS dan Demokrat merasa terganggu dengan blusukan Risma? Dan mengapa pula Irwandi sebagai pejabat pemerintah juga merasa tidak nyaman? Bukankah mereka harusnya mendukung dan ikut berkaloborasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun