Menarik juga menyimak berita KOMPAS.com (Jumat, 16/8/2018), mengenai tanggapan Anies terhadap pidato Jokowi yang mengingatkan jajaran eksekutif agar tidak pergi studi banding ke luar negeri.
Dalam pidatonya di sidang bersama DPR-DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (Jumat, 16/8/2019) Presiden Jokowi mengingatkan jajaran eksekutif agar lebih efisien dalam menggunakan anggaran. Salah satunya agar eksekutif tidak melakukan studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri.Â
Karena menurut Jokowi, semua informasi yang dibutuhkan tentang luar negeri, sudah bisa diperoleh dari smart phone. "Mau ke Amerika, di sini (menunjukkan gawai) komplit ada semuanya. Mau ke Rusia, mau ke Jerman, di sini ada semuanya," kata Jokowi sambil mengangkat gawai di tangannya.
Menanggapi pidato Jokowi, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mungkin merasa "dikatai" karena dia termasuk salah satu pejabat yang sering "jalan-jalan" ke luar negeri. Dan saat dimintai tanggapan terkait terkait hal itu, Anies langsung menolak disebut ke luar negeri hanya untuk studi banding.Â
Menurut Anies, dia ke luar negeri untuk mempromosikan dan mengkampanyekan Indonesia. Dan masih menurut Anies, jika dia menghadiri forum-forum di luar negeri, itu karena dia diundang sebagai pembicara dan bukan atas inisiatif pribadinya atau untuk keperluan studi banding.
Bahkan menurut Anies, tanpa bermaksud menyombongkan dirinya, sebelum dia bekerja di pemerintahan pun dia sudah keliling dunia untuk mempromosikan Indonesia. Jadi kalau cuma jalan-jalan, Anies mengatakan agar masyarakat sadar, dia sudah melewatinya semua.
"Kita memang kalau ke dunia internasional itu jangan studi banding, bawa mereka ke sini. Kita datang ke sana, bawa Formula E datang ke sini," kata Anies mencontohkan salah satu bentuk manfaat kepergiannya ke luar negeri.
Misalnya tahun ini saja, Anies terhitung 4 kali berangkat ke luar negeri:
Pertama, ke Singapura untuk menjenguk Ibu Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat itu dirawat di Singapura.
Kedua, ke Tokyo, Jepang, untuk menghadiri pertemuan U20, yang menurut Anies merupakan bagian dari pertemuan G20 yang turut dihadiri Presiden Jokowi.
Ketiga, ke Singapura lagi untuk menjadi pembicara dalam pertemuan yang dihadiri perdana menteri, para menteri, dan pebisnis Singapura.