Jadi kalau Irma menyebut bahwa tidak ada kaitan pertemuan Anies dengan Surya Paloh terhadap dukungan NasDem pada Jokowi, itu sah-sah saja. Tetapi jika Irma mengatakan bahwa pertemuan itu tidak dalam rangka membicarakan pilpres 2024 namun dalam wawancara dengan wartawan, Surya Paloh sendiri yang mengatakan demikian.
Dan Irma juga jangan gagal paham, PDIP sama sekali tidak mempermasalahkan pertemuan silaturahmi antara Surya Paloh dengan Anies Baswedan
Jika Johnny G Plate dalam klarifikasinya mengatakan bahwa pemberitaan dukungan Surya Paloh ke Anies adalah sebagai dukungan cagub DKI untuk periode berikutnya dan bukan capres 2024, maka Johnny benar-benar lupa bahwa Pilkada DKI berikutnya adalah 2022, bukan 2024.
Dan Johnny juga jangan lupa bahwa Surya Paloh mengatakan "pemimpin negeri ini", apakah pemimpin negeri ini Gubernur DKI? Apakah Johnny ingin mengatakan bahwa Anies itu adalah Gubernur Indonesia atau "gubernur rasa presiden" yang sering bepergian ke luar negeri?
Jadi menurut saya, sesungguhnya yang gagal paham adalah Nasdem, bukan PDIP. Dan ini bukan "betul-betul kebetulan" gagal paham. Tetapi gagal paham yang disengaja.
(RS)
Sumber : detik.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H