Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Benarkah Kekalahan Indonesia atas Thailand karena Egy?

23 Maret 2019   07:15 Diperbarui: 23 Maret 2019   07:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi : KompasBola.com)

Timnas Indonesia dibantai Timnas Thailand dengan skor telak 0-4 di My Dinh Stadium Hanoi (Jumat, 22/3/2019)  pada pertandingan pertama Kualifikasi Piala Asia U-23 2020.

Ini adalah kekalahan yang sangat memalukan sekaligus menyakitkan setelah tiga minggu sebelumnya Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Timnas Thailand dengan skor tipis 2-1 dan berhasil menjuarai Piala AFF U-22 2019.

Pada pertandingan kali ini Tim Garuda Muda benar-benar dibuat tak berkutik oleh Tim Gajah Putih dengan penguasaan bola 30%:70% untuk keunggulan Gajah Putih. Garuda muda sangat minim peluang dan seakan-akan bermain tanpa motivasi dan tidak terarah.

Garuda Muda cenderung pada posisi bertahan dari menit-menit awal hingga menit-menit akhir. Bahkan ketika sudah ketinggalan 0-4 pada menit 74, pun pelatih Indra Sjafri seakan-akan tidak mempunyai strategi khusus untuk mengembangkan permainan.

Dalam keadaan demikian lalu siapakah yang harus disalahkan atas kekalahan yang sangat memalukan ini? Apakah pelatih Indra Sjafri yang terlalu anggap remeh atau pemain-pemain yang terlalu percaya diri bisa mengalahkan Timnas Thailand untuk kedua kalinya?

Tidak ada juga salahnya menyimak beberapa komentar nitizen yang  "maha benar" dengan segala komennya di detik.com terkait kekalahan tragis ini.

Saranghae menulis: "Anggap remeh sihh...si Egi sama sadil sok jago sendiri.."

Lalu disambung oleh komentar Sang Pengamat: "Egy Mulyana tidak perlu dimasukkan. Percuma. Eggy Mulyana bersinar di liga pelajar/sekolah tapi gak bersinar level profesional. Saya salut pemain-pemain Thailand tidak melakukan selebrasi gol lebay kayak Eropa. Nanti lawan vietnam & Brunei, gak usah memasukkan Egy Mulyana.�"

Seakan-akan mengiyakan, Rizki Alai juga menulis: "Saran kita sih Egi cadangin aja, kalau mau diturunin juga saat main menit 65 /70, karena terlihat pemain lain seperti gak bebas dan lepas saat bawa bola, bingung mau gimana cara ngumpannya ke Egi.. akhirnya pemain lain jadi serba salah mau tendang sendiri apa dikasih ke Egi.. kemaren waktu gak ada Egi pemain lain jadi berani berkreasi dan tidak ragu ragu.. itu menurut kita aja sih.. entahlah menurut yg lain..�"

Sementara Ingotmanroe menulis: "Kecapean pawai pas juara aff.... Egi koq ga ada kwalitas ya maen di asean ga ada motivasi sama sekali merasa pemain bintang� kebanyakan individu melewati� 1 orang aja ha bisa wkwkwkkwkwkwk. Tp emang pelatih indra bagis tp taktiknya ga ada perubahan sdh gampang di matikan dan terbaca"

Benarkah kekalahan Garuda Muda salah satunya karena bergabungnya Egy Maulana Vikri yang cenderung bermain individual dan merasa pemain bintang, sehingga merusak formasi dan kolektivitas Garuda Muda seperti ketika berhasil mengalahkan Gajah Putih di final Piala AFF U-22?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun