Kawan, ingat pepatah Cina kuno mengatakan: "Satu musuh terlalu banyak, 1.000 teman terlalu sedikit". Dalam dunia bisnis online sepertinya pepatah ini semakin konstektual.
Hingga saat ini, tagar #uninstallbukalapak masih menjadi trending topik TOP TWITTER TRENDS FOR INDONESIA NOW, di situs https://trends24.in/indonesia/. Kemudian menyusul di urutan kedua tagar #DukungBukaLapak, yang memberikan counter terhadap tagar diatasnya.
Himbauan #uninstallbukalapak tiba-tiba saja menjadi trending ketika CEO Bukalapak Achmad Zaky "keseleo jari" di akun Twitternya @achmadzaky. Zaky mengkritik pendanaan riset untuk industri 4.0 di Indonesia yang hanya mencapai US$2 miliar.Â
Menurut Zaky dana itu jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Singapura dan Malaysia masing-masing US$10 miliar, atau AS yang mencapai US$511 miliar. Berikut cuitan Ahmad Zaky yang diambil dari akun Twitter-nya sebelum kemudian dihapus.
Dikutip dari detiknews.com (14/2/2019), Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin ikut menyayangkan cuitan Zaky.
"Sangat disayangkan jika kemudian Achmad Zaky men-tweet yang terkesan 'melupakan' upaya Pak Jokowi yang banyak memberikan perhatian terhadap industri digital Bukalapak ini," ujar jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan, kepada wartawan, (detiknews.com, 14/2/2019).
Menyadari cuitannya menjadi trending topik dalam artian negatif, Achmad Zaky langsung menghapus cuitan kontroversi tersebut lalu memberikan klarifikasi dan minta maaf kepada pendukung Jokowi:
Pertanyaannya adalah mengapa Zaky melakukan hal seceroboh atau segrasa-grusu itu? Benarkah Zaky hanya "keseleo jari" atau sedang mencari sensasi dengan melibatkan dirinya ke dunia politik?
CEO sekelas Zaky tentu saja bukan orang sembarangan. Dia pasti sudah memiliki ilmu yang sangat mumpuni di dunia bisnis khususnya bisnis online. Sebelum melakukan sesuatu tentunya Zaky telah memikirkan akibatnya secara matang. Jadi sangat kecil kemungkinan Zaky "keseleo jari".