Daud adalah raja kedua yang memerintah di Israel menggantikan Raja Saul yang tewas bersama anaknya Yonathan ketika menghadapi tentara Filistin.Â
Daud merupakan menantu Raja Saul karena Raja Saul memberikan anak perempuannya Mikhal kepada Daud sebagai istrinya dengan maksud untuk menjerat Daud dengan meminta mas kawin 100 kulit khatan orang Filistin.
Daud terkenal sebagai pahlawan gagah perkasa yang diurapi TUHAN dan Alkitab mencatat bahwa Daud sangat-sangat mencintai TUHAN lebih dari apapun. Hal tersebut dapat kita temukan dalam kitab Mazmur yang ditulisnya.
Salah satu kisah kepahlawanan Daud yang paling terkenal adalah pertarungannya melawan "raksasa" Goliat yang secara logika Daud pasti kalah tetapi oleh penyertaan TUHAN, Daud dapat mengalahkannya, ketika panglima perang Abner dan prajurit-prajurit Israel lari ketakutan.
Tetapi perjalanan Daud sebelum dan sesudah menjadi Raja tidaklah mudah. Dia harus menghadapi tantangan dan aniaya yang sangat luar biasa dari mertuanya sendiri.Â
Berkali-kali dan dalam waktu yang cukup lama, Daud harus mengungsi dan bahkan berpura-pura menjadi orang gila untuk meluputkan dirinya dari tangan musuhnya.
Pada saat-saat pergumulan yang sangat berat seperti itulah Daud menulis salah satu Pasal dalam Kitab Mazmur yang menjadi bahan renungkan kita pada malam hari ini:
Mazmur 121:1-3+5+7
*Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?*
*Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.*
*Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.*