Nats Alkitab: Lukas 13:1-5 (TB) Â
Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
Ketika terjadi gempa bumi berkekuatan 7,0 Mw(Magnitudo Moment), menimpa Pulau Lombok dan sebagian daerah Nusa Tenggara Barat lainnya serta Pulau Bali. Dengan gempa susulan sebanyak 447 kali yang mengakibatkan: 390 orang korban tewas, 1.447 orang lebih korban luka-luka, 67.875 rumah rusak, 468 sekolah rusak dan 352.793 orang korban mengungsi,
Dan ketika terjadi gempa berkekuatan 6,0 Mw yang diikuti tsunami menimpa Palu, Donggala dan daerah-daerah lainnya di Sulawesi Tengah yang mengakibatkan: 1.649 orang korban tewas (menurut BNPBÂ per 7 Oktober 2018), 632 orang korban luka-luka, 100 orang lebih hilang (belum ditemukan) dan 16.732 penduduk masih dalam pengungsian,
Pertanyaan yang sering muncul dibenak kita dan dalam pikiran orang banyak adalah: mengapa mereka mengalami nasib buruk itu?
Apakah dosa mereka terlalu besar sehingga Tuhan menghukum mereka begitu berat seakan-akan kena azab?
Apakah kedua bencana tersebut dapat disamakan seperti ketika Tuhan memusnahkan penduduk bumi dengan menurunkan air bah pada masa Nabi Nuh?