Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kejahatan Anak-anak Imam Besar Eli, Kegagalan Seorang Imam Mendidik Anak-anaknya

12 Agustus 2018   16:53 Diperbarui: 12 Agustus 2018   17:09 8103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi : Catatan Davekiasy)

Tidak hanya itu, pada bagian selanjutnya dicatat bahwa Hofni dan Pinehas juga melakukan dosa perzinahan dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu kemah pertemuan (ayat 22).

Mengapa Hofni dan Pinehas yang menduduki jabatan sebagai imam dan juga merupakan anak dari imam besar melakukan kejahatan yang begitu besar? Apakah ayah mereka, imam besar Eli tidak mendidik atau menasihati mereka?

Alkitab mencatat dalam 1 Samuel 2:22-25:

Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, berkatalah ia kepada mereka: 

"Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat Tuhan melakukan pelanggaran.

Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap Tuhan, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab Tuhan hendak mematikan mereka.

Dalam ayat 22 dicatat "Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya...". Ketika imam besar Eli mendengar kedua anaknya melakukan dosa perzinahan, ia menasehatinya tetapi dengan begitu lembut (ayat 24), sehingga pada ayat 29 dikatakan: mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku? 

Dan mungkin saja imam besar Eli menasihati mereka setelah dimasa tuanya ketika anak-anaknya sudah besar dan ketika anak-anaknya masih kecil bisa saja mereka dididik dengan terlalu manja. Artinya ketika melakukan kesalahan mereka tidak ditegur dengan keras atau diberi hukuman yang membuat mereka sadar.

Dan pada 1 Samuel 2:27-36, ketika seorang abdi Tuhan datang menyampaikan Nubuat tentang masa depan imam besar Eli dan kaum keluarganya akibat dosa-dosa dan pelanggarannya, Alkitab mencatat bahwa imam besar Eli juga melakukan dosa besar, yaitu: memandang loba (selalu ingin mendapat banyak-banyak, serakah, tamak) korban untuk Tuhan dan menghormati anak-anaknya lebih daripada Tuhan(ayat 29).

Seorang abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya: "Beginilah firman Tuhan: Bukankah dengan nyata Aku menyatakan diri-Ku kepada nenek moyangmu, ketika mereka masih di Mesir dan takluk kepada keturunan Firaun?

Dan Aku telah memilihnya dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku, supaya ia mempersembahkan korban di atas mezbah-Ku, membakar ukupan dan memakai baju efod di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban api-apian orang Israel.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun