Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

[Renungan Minggu] Hai Pemalas, Bekerjalah Sekuat Tenaga!

29 Juli 2018   08:10 Diperbarui: 29 Juli 2018   09:03 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus bekerja. Kepada jemaat di Tesalonika, dengan tegas Rasul Paulus menuliskan dalam 2 Tesalonika 3:10 : "Sebab juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan"

Dan dalam bekerja pun tidak boleh asal-asalan atau main-main. Raja Salomo dalam Pengkhotbah 9:10 menuliskan : "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi"

Jadi manusia harus bekerja sekuat tenaga. Mengerahkan pikiran dalam merencanakan dan mengerahkan tenaga untuk mengeksekusi. Dan jika ada permasalahan yang timbul di lapangan tidak boleh menyerah. Gagal bangkit lagi dan bangkit lagi jika gagal.

Kita juga harus tahu bahwa dalam bekerja, apakah kita sebagai atasan atau bawahan, sebagai pegawai negeri atau TNI/Polri, pegawai atau karyawan swasta, wirausaha/wiraswasta, petani, pedagang, pemulung, pembantu rumahtangga, pengasuh anak, pendeta, dan apapun pekerjaan kita selama itu halal, semuanya kita bekerja untuk Tuhan.

Rasul Paulus menuliskan kepada jemaat di Kolose dalam Kolose 3:23 : "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia". Jadi kita berbuat sesuatu untuk siapa? Untuk Tuhan. Kita juga bekerja untuk Tuhan karena itu kita harus bekerja dengan segenap hati memberikan yang terbaik.

Apakah Anda seorang pemalas? Jika ya, Anda sebaiknya belajar dari hewan kecil. Raja Salomo dalam Amsal 6:6-11 menuliskan : "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen"

"Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?"

"Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" --- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata". (https://alkitab.app/v/40be058ba6cc)

Kemalasan mendatangkan kemiskinan dan kemiskinan dapat menimbulkan kejahatan seperti pencurian, perampokan dan pembunuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kemiskinan karena kemalasan juga akan membuat seseorang di pandang rendah sedangkan seseorang yang memiliki banyak harta sebagai hasil dari kerja keras dan jujur akan di hormati di daerahnya.

Selamat Hari Minggu, Tuhan memberkati...!

(RS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun