Anies Baswedan adalah seorang mantan Rektor Universitas Paramadina yang kemudian diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja Jokowi. Tetapi Anies hanya menduduki jabatan tersebut selama 1 tahun 9 bulan lalu kemudian direshuffle karena dinilai kurang cakap membenahi kementerian tersebut.
Setelah itu kemudian Anies mencoba keberuntungannya di Pilkada DKI dan ternyata bersama Sandiaga Uno berhasil mengalahkan pasangan Ahok-Djarot. Tetapi selama menjabat sebagai Gubernur DKI lebih kurang 9 bulan, Anies belum menunjukkan prestasi yang menggembirakan.
Beberapa pengamat menilai bahwa Anies Baswedan adalah seorang yang cerdas dalam teori tetapi tidak sangat kurang dalam eksekusi. Anies sepertinya lebih cocok menjadi seorang guru besar di kampus daripada memimpin sebuah kementerian atau pemerintah daerah.
Sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono adalah seorang militer yang mengundurkan diri dari dinas militer pada tahun 2016 dengan pangkat terakhir sebagai mayor, untuk kemudian bertarung di Pilkada DKI 2017 yang berpasangan dengan Sylviana Murni tetapi sayangnya mereka gagal.
Sekalipun AHY memiliki beberapa catatan prestasi antara lain: lulusan terbaik Akmil tahun 1994, mendapatkan gelar Master of Science in Strategic Studies dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, meraih gelar Master of Public Administration pada John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts AS tetapi dari segi kepemimpinan nampaknya AHY sama sekali masih jauh dari pengalaman.
Berbeda dengan Jokowi ketika mencalonkan diri sebagai Presiden RI 4 tahun yang lalu. Sebelumnya Jokowi telah mengukir prestasi luar biasa ketika memimpin Solo sebagai walikota. Dan justru karena keberhasilannya selama menjabat sebagai walikota itulah kemudian beliau atas permintaan rakyat DKI dicalonkan menjadi Gubernur DKI dan berhasil mengalahkan petahana Fauzi Bowo.
Setahun menjabat sebagai gubernur dan menorehkan prestasi yang luar biasa, sebagian besar masyarakat Indonesia justru meminta PDIP untuk mencalonkannya sebagai Presiden dan lagi-lagi berhasil mengalahkan Prabowo.Â
Akan halnya dengan Anies-AHY, adakah sebagian besar masyarakat Indonesia memintanya untuk maju menjadi Capres-Cawapres di Pilpres 2019 nanti untuk mengalahkan Jokowi? Ataukah hanya calon alternatif dari koalisi Gerindra-Demokrat-PAN-PKS?
Terlepas dari masih banyak kekurangan tetapi Jokowi telah menorehkan kerja nyata khususnya dalam membenahi infrastruktur di Indonesia. Jadi tidak salah jika saya katakan, hanya keajaibanlah yang dapat memenangkan Anies-AHY.
(RS/dari berbagai sumber)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H