Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah PKS Diambang Kehancuran?

23 Juli 2018   13:10 Diperbarui: 9 September 2018   18:25 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot YouTube Channel Kumpulan Kabar Harian Terbaru Terkini

Fahri Hamzah memprediksi bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan segera bubar. Dikutip dari merdeka.com (17/7/2018), Fahri menegaskan: "Mungkin inilah umur PKS 20 tahun selesai, tahun inilah. Kan kita dulu deklarasi 1998, ini 2018, mungkin ini innalillahi wa innailaihi rajiun," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7).

Benarkah akan terjadi demikian?

Bukan tanpa alasan Fahri membuat statemen tersebut. Menurut beliau banyak bakal calon legislatif (bacaleg) yang mengundurkan diri karena dipaksa menandatangani surat kesediaan mengundurkan diri dari anggota DPR jika diminta partai, seperti yang pernah terjadi dengan dirinya.

Keadaan yang demikian membuat Fahri pesimis dan memprediksi PKS tidak akan lolos ambang batas parlemen (Parlementary Treshold) di Pemilu 2019 nanti. Hal itu disebabkan banyaknya kader PKS yang punya kans besar untuk meraih kursi di DPR-RI mengundurkan diri. 

Diantaranya adalah Mahfud Siddiq, Ahmad Zainuddin, Sutriyono, Rofi Munawar, Nena Herlina, Hendro Sugiarto, Fajar Nasrullah, dsb. Sebagai penggantinya pengurus PKS memasukan keluarganya untuk membantu memenuhi kuota caleg yang harus didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Caleg yang seperti itu kan sangat kecil kemungkinannya dapat meraup kursi atau suara agar paling tidak dapat lolos ambang batas parlemen (Parlementary Treshold). Jika PKS benar-benar tidak lolos, akan sangat sulit bagi mereka untuk memulai dari awal ditengah-tengah kisruh internal yang memanas.

Dan jika PKS benar-benar bubar, jangan sebut-sebut hal tersebut sebagai akibat dari "konspirasi Yahudi". Itu hanya sebuah alibi untuk pengaburan fakta. Karena pada dasarnya setiap partai politik itu selalu diuji kekuatannya baik dari luar maupun dari dalam. 

Setiap partai politik seperti Golkar, PDIP, PPP, PKB, HANURA, Demokrat, dll. juga pernah mengalami ujian yang kurang lebih sama. Sebutlah Golkar kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono, PPP kubu Jan Fariz dan kubu Romahurmuziy, PKB Muhaimin dan Gus Dur, dsb. Tetapi jika PKS tidak dapat bertahan, itu cerita lain. Berarti PKS benar-benar tidak teruji.

Jadi sekali lagi gejolak atau prahara dalam internal partai politik itu adalah sesuatu hal yang lumrah. Tetapi jika benar-benar berlanjut hingga ke titik akhir pendaftaran caleg tidak ada titik temu maka jelas-jelas itu menjadi sebuah tanda-tanda kehancuran.

Semoga saja PKS dapat melalui hantaman gelombang pancaroba yang dahsyat ini. Jika tidak, mereka hanya tinggal nama dalam sejarah perpolitikan di Indonesia.

(RS/dari berbagai sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun