Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Terpancing Provokasi, Teroris Adalah Musuh Semua Agama

14 Mei 2018   00:05 Diperbarui: 14 Mei 2018   00:27 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok : detikNews.com)

Dua peristiwa terorisme menimpa Indonesia dalam satu Minggu ini, yaitu kerusuhan napi teroris di Mako Brimob pada (Selasa (08 Mei 2018) yang menewaskan 5 orang polisi (detikNews.com, Rabu 09 Mei 2018, 17:48 WIB) dan peristiwa teror bom 3 buah Gereja di Surabaya tadi pagi yang menewaskan 13 orang dan 41 korban luka (tribunnews.com, Minggu 13 Mei 2018 18:08 WIB).

Setiap kali terjadi peristiwa seperti ini, timbul beragam reaksi dan komentar dari berbagai pihak di media massa maupun media sosial, baik dari tokoh politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, dsb, maupun dari masyarakat awam. 

Yang paling banyak adalah postingan dan komentar pengguna media sosial khususnya di  facebook, Twitter dan Messenger WhatsApp. Banyak yang menyampaikan rasa prihatin dan turut berdukacita atas peristiwa tersebut bahkan tidak sedikit yang mengutuk perbuatan pelaku terorisme tersebut.

Tetapi ada juga beberapa komentar miring dari masyarakat yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut sebagai pengalihan isu menyangkut pelemahan nilai tukar rupiah dan menjelang Pilpres 2018. 

Bahkan ada beberapa oknum pengguna media sosial yang sengaja memprovokasi masyarakat dengan mencoba menggiring peristiwa tersebut ke ranah konflik agama sebagai bentuk adu domba dengan menggunakan kata-kata fitnah, berita hoaks dan ujaran kebencian. Dan semoga oknum tersebut ditangkap pihak yang berwajib secepatnya.

Terhadap provokasi adu domba dalam bentuk apapun, baik berita hoaks, fitnah dan ujaran kebencian, hendaknya kita jangan sampai terpancing emosi. Banyak yang ingin memperkeruh suasana dalam situasi seperti ini, yang ingin mengambil keuntungan jika negeri ini hancur.

Terkait teror terhadap 3 Gereja di Surabaya, Wakil Sekretaris Umum PGI, Pendeta Krise Gosal, mengatakan: "Semua komentar miring ini justru memperkeruh keadaan. Janganlah menggunakan peristiwa kekerasan dan tindak terorisme ini untuk menangguk kepentingan politik sesaat" ujar Krise kepada wartawan di Graha Oikumene, Salemba, Jakarta, Minggu (13/5). Permintaannya itu terutama ditujukan kepada kalangan elite politik dan tokoh-tokoh masyarakat. (RMOL.co, Minggu 13 Mei 2018 | 15:55 WIB)

Terkait hal yang sama, Ulama Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengutuk teror bom terhadap 3 gereja di Surabaya. Aa Gym menegaskan tak ada agama manapun yang membenarkan aksi keji itu.

"Kami mengutuk keras perbuatan keji, hina, tidak berperikemanusiaan dan pengecut dari siapapun pihak manapun yang melakukan pemboman rumah ibadah. Belasan tewas puluhan terluka, Tidak ada agama manapun yang membenarkan teror seperti itu. Apalagi Islam, agama rahmatan lil alamin, pembawa rahmat bagi seisi alam yang menjunjung tinggi akhlaqul karimah", kata Aa Gym kepada wartawan, (detikNews.com, Minggu 13 Mei 2018, 22:04 WIB).

Marilah kita sama-sama merapatkan barisan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa untuk melawan terorisme. Tidak ada agama yang mengajarkan dan membenarkan paham terorisme dan terorisme sama sekali bukan ajaran agama apapun. Mari kita lawan mereka. #KitaTidakTakutTeroris, karena kita Indonesia.

(RS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun