Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Acara Perpisahan Kelas IX SMP Negeri 1 Lingga Utara Ikut Melestarikan Budaya Nasional

8 Mei 2018   15:57 Diperbarui: 9 Mei 2018   06:10 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Penulis berpose bersama istri dan anak sulung Yizreel Schwartz Sipahutar yang tahun ini juga menyelesaikan sekolahnya di SMP/dok. pribadi)

Acara Perpisahan siswa-siswi Kelas IX SMP Negeri 1 Lingga Utara Tahun Pelajaran 2017/2018 berlangsung meriah dan khidmat. Walaupun sempat turun hujan di tengah acara tetapi secara keseluruhan acara tetap berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Acara yang dilaksanakan di halaman SMP Negeri 1 Lingga Utara ini dimulai pukul 00.09 WIB, dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri dari orang tua murid, Komite Sekolah dan beberapa Kepala Sekolah dan guru dari sekolah lain dari Kelurahan Pancur dan Desa Duara. 

Sementara undangan dari Unsur Pimpinan Kecamatan, Kelurahan, Perangkat Desa dan Korwil Pendidikan Kecamatan Lingga Utara berhalangan hadir karena mengikuti Pawai Ta'aruf dalam rangka Pembukaan STQ Tingkat Provinsi Kepulauan Riau yang tahun ini dipusatkan di Kota Dabo Singkep, Kabupaten Lingga.

(Para tamu undangan mengikuti acara demi acara penuh antusias/dok. pribadi)
(Para tamu undangan mengikuti acara demi acara penuh antusias/dok. pribadi)
Acara dimulai dengan Tari Persembahan Melayu. Tari makan sirih (Persembahan) adalah salah satu tarian tradisional atau tarian klasik Riau (Melayu) yang umumnya dipentaskan untuk menyambut dan dipersembahkan untuk menghormati tamu negara/tamu agung yang datang. Sudah menjadi tradisi, tarian ini selalu ditarikan setiap ada acara resmi di Kepulauan Riau.

(Grup Tari Persembahan Melayu, terdiri dari 7 orang siswi kelas VIII/dok. pribadi)
(Grup Tari Persembahan Melayu, terdiri dari 7 orang siswi kelas VIII/dok. pribadi)
Acara kemudian dilanjutkan dengan do'a oleh bapak Harun Nun, mantan Ketua Lembaga Adat Melayu Kecamatan Lingga Utara, lalu kata sambutan dari Kepala SMP Negeri 1 Lingga Utara dan Ketua Komite Sekolah sambil diselingi beberapa tarian.

Dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 1 Lingga Utara H. Khairuddin, S.Pd,I menyampaikan bahwa siswa-siswi kelas IX Tahun Pelajaran 2017/2018 berjumlah 83 orang, terdiri dari 52 orang laki-laki dan 31 orang perempuan dan semuanya telah selesai mengikuti USBN dan UN dan sekarang sedang menunggu hasilnya.

Dalam sambutannya beliau berharap agar tahun ini semuanya lulus 100 persen dan semua siswa-siawi diharapkan dapat melanjutkan kejenjang berikutnya, SMA, MAN/MAS atau SMK.

(Salah satu grup Tari Melayu, beberapa orang penari merupakan suku Tionghoa/dok. pribadi)
(Salah satu grup Tari Melayu, beberapa orang penari merupakan suku Tionghoa/dok. pribadi)
Sementara Ketua Komite Sekolah yang kali ini diwakili oleh Sekretaris Komite Sekolah Listiyani, S.Pd menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama yang baik antara orang tua siswa, Komite Sekolah dan pihak sekolah sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik.

(Grup Tari Piring dari Minangkabau yang terdiri dari siswi kelas VIII berfoto bersama pembinanya/dok. pribadi)
(Grup Tari Piring dari Minangkabau yang terdiri dari siswi kelas VIII berfoto bersama pembinanya/dok. pribadi)
Acara Perpisahan kali ini sangat spesial karena turut melestarikan budaya nasional khususnya tarian tradisional, dengan menampilkan 9 tarian Melayu dan 1 tarian Minangkabau.

Dan yang menarik adalah beberapa penari Melayu merupakan siswa-siswi yang berasal dari suku Tionghoa yang beragama Budha. Demikian juga Tarian Minangkabau, beberapa penarinya juga merupakan suku Melayu. Tetapi mereka menariknya dengan indah dan penuh kebanggaan.

(Penulis berpose bersama istri dan anak sulung Yizreel Schwartz Sipahutar yang tahun ini juga menyelesaikan sekolahnya di SMP/dok. pribadi)
(Penulis berpose bersama istri dan anak sulung Yizreel Schwartz Sipahutar yang tahun ini juga menyelesaikan sekolahnya di SMP/dok. pribadi)
Ini perlu diapresiasi. Ketika kebanyakan remaja tidak lagi peduli dengan tarian tradisional dan sudah cenderung menggandrungi tarian modern seperti hip-hop dance, concert dance, break dance, R&B dance, freestyle, dsb tetapi siswa-siswi SMP Negeri 1 Lingga Utara sangat mencintai tarian tradisional Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun