(Ilustrasi : bersamadakwah.com)
Semua gerak-gerik dan ucapan atau statemen seorang tokoh atau pesohor (selebritis) selamanya akan menjadi sorotan dan kemudian menjadi buah bibir dan akan ramai diperdebatkan jika dianggap berisi hal-hal yang berbau kontroversi.
Kata-kata atau pernyataan yang baik, yang memotivasi dan menginspirasi dari seorang tokoh, akan selalu dikenang dikemudian hari dan akan sering dikutip dalam acara-penting atau dalam tulisan. Dalam bahasa Inggris kata-kata bijak itu disebut quote of All time...
Itulah mengapa seorang tokoh atau pesohor apalagi sekelas presiden harus belajar berkomunikasi secara efektif dan efesien dan menghindari pemakaian kata yang mubazir dan menimbulkan kegaduhan.
Terlalu irit bicara atau terlalu boros dan terlalu cepat atau terlalu lama menanggapi sebuah isu-isu urgen dan kekinian juga dapat menimbulkan masalah. Itulah mengapa seorang tokoh atau pesohor termasuk presiden harus memiliki konsultan khusus dalam bidang komunikasi.Â
Dalam istilah istana kepresidenan dikenal dengan istilah Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden). Dasar pembentukan dan tugasnya seperti diatur dalam Undang-undang nomor 19 tahun 2006 pasal 4. Antara lain; memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara, termasuk dalam hal berkomunikasi.
Terkait pidato Jokowi pada Musrembangnas dalam rangka penyusunan RKP 2019, beliau mengatakan:
"Ada fakta yang menarik, yang saya dapat dari informasi yang saya baca, komoditas yang paling mahal di dunia adalah racun scorpion, racun dari kalajengking. Harganya USD 10,5 juta, artinya Rp 145 miliar per liter. Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking," kata Jokowi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin, 30/4/2018 (detikNews 4/5/2018).
Saya pikir tidak ada masalah dengan isi pidato tersebut untuk disampaikan oleh seorang presiden. Apalagi jika informasi yang disampaikan itu akurat dan berdasarkan fakta yang sahih?
Tetapi kemudian yang menjadi permasalahan adalah, timbul over reaksi di kalangan oposisi menanggapi isi pidato tersebut. Beberapa tanggapan dari Partai Gerindra seperti dikutip dari detikNews 4/5/2018:
"Coba ditanyakan ke Pak Presiden, apakah betul ini bagian dari kebijakan membuka 10 juta lapangan pekerjaan sesuai dengan janji kampanye atau tidak. Karena yang tahu kan Presiden. Kalau memang seandainya benar, tolong ditanyakan kapan diadakan pelatihan mencari racun kalajengking tersebut," ucap Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade, Senin (30/4/2018).