Nasihat bijak mengatakan: "Jika kamu tidak menyukai seseorang, jangan terlalu membencinya. Supaya kamu jangan memberikan keuntungan kepadanya sementara kamu akan semakin terpuruk". Itulah mengapa saya tidak terlalu membenci Fadli Zon dan Fachri Hamzah sekalipun saya kurang menyukai keduanya karena sering membuat pernyataan yang bikin gaduh.
Tetapi nasihat ini rupanya tidak pernah diketahui Fadli Zon dan Fachri Hamzah. Ketidaksukaan mereka yang terlalu terhadap Presiden Jokowi justru memberikan keuntungan besar bagi Sang Presiden.
Ketidaksukaan mereka berdua yang sering disampaikan melalui media masa dan elektronik serta lewat cuitan dalam Twitter tidak serta-merta membuat rakyat langsung percaya begitu saja. Beberapa fans mereka yakin tetapi ternyata masih lebih banyak yang tidak percaya.
Menjelang PILPRES tahun 2019, Fadli Zon yang berasal dari partai oposisi Gerindra dan Fachri Hamzah yang berasal entah dari partai mana-belum tahu karena sudah dipecat dari PKS, semakin gencar melaksanakan nyinyiannya. Tujuannya tentu saja untuk menarik dan membelokkan hati rakyat agar berpihak kepada mereka.
Misalnya ketika baru-baru ini Jokowi berkunjung ke Afghanistan dalam rangka kunjungan kenegaraan dan media memberitakan bahwa Jokowi tidak menggunakan rompi anti peluru. Melihat kabar tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah melalui akun Twitternya@fahrihamzah Selasa (30/1/2018) mengatakan,"orang kedinginan kok pakai rompi peluru. Gak nyambung sampiyan!"
Warganet langsung memberi tanggapan, @Twit_Opinimemberikan tantangan kepada Fahri Hamzah atas apa yang sudah ia katakan.
@Twit_Opini: Pak @Fahrihamzah Tau bedanya winter coat & rompi anti peluru? Tau fungsinya & cara pakenya? Kalo saya ajak bapak ke Afghanistan tanpa pake rompi anti peluru, bapak berani?
Dan balas membalaspun terjadi yang jelas-jelas semakin melemahkan posisi Fachri Hamzah.
Demikian juga ketika media memberitakan bahwa Presiden Jokowi bertindak sebagai imam sholat di Afganistan, Fadli Zon menganggapnya sebagai sebuah pencitraan.
"Kalau imam sholat kan biasa yah, presiden seharusnya imam dari rakyat Indonesia membawa apa yang diharapakan. Kalau jadi imam bagus-bagus aja. Saya kira itu pencitraan yang bagus lah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/1/2018)